news-card-video
26 Ramadhan 1446 HRabu, 26 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

Di Dunia Pendidikan Penegakan Integritas Akademik untuk Mencegah Terjadinya Apa?

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
24 Maret 2025 17:13 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Di Dunia Pendidikan Penegakan Integritas Akademik untuk Mencegah Terjadinya Apa? Sumber: Pexels/Tima Miroshnichenko
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Di Dunia Pendidikan Penegakan Integritas Akademik untuk Mencegah Terjadinya Apa? Sumber: Pexels/Tima Miroshnichenko
ADVERTISEMENT
Integritas akademik merupakan prinsip dasar dalam dunia pendidikan yang menekankan beberapa nilai tertentu dan sangat penting bagi pendidikan. Namun, belum banyak yang memahami di dunia pendidikan penegakan integritas akademik untuk mencegah terjadinya apa?
ADVERTISEMENT
Integritas akademik pada dasarnya memastikan bahwa semua karya dan prestasi akademik diperoleh melalui usaha sendiri. Penegakan integritas akademik penting untuk menjaga kredibilitas institusi pendidikan dan menghasilkan lulusan yang kompeten serta beretika.

Di Dunia Pendidikan Penegakan Integritas Akademik untuk Mencegah Terjadinya Apa? Ini Penjelasannya

Ilustrasi Di Dunia Pendidikan Penegakan Integritas Akademik untuk Mencegah Terjadinya Apa? Sumber: Pexels/Cottonbro Studio
Mengutip buku Panduan Penulisan dan Publikasi Artikel Ilmiah Mahasiswa Akuntansi, Muhammad Ichsan Gaffar, dkk (2023:81), integritas akademik merupakan komitmen dan penerapan nilai-nilai fundamental, seperti kejujuran, kepercayaan, keadilan, rasa hormat, dan tanggung jawab dalam lingkungan akademik.
Penegakan integritas akademik tidak hanya penting bagi peserta didik, tetapi juga bagi dosen, staf pengajar, peneliti, dan seluruh pihak yang terlibat dalam lingkungan akademik. Di dunia pendidikan penegakan integritas akademik untuk mencegah terjadinya berbagai bentuk kecurangan. Berikut ini beberapa kecurangan yang harus dicegah.
ADVERTISEMENT

1. Plagiarisme

Plagiarisme adalah tindakan mengambil karya orang lain tanpa memberikan kredit yang semestinya. Ini mencakup menyalin teks, parafrase tanpa sumber, atau menggunakan ide tanpa izin.
Plagiarisme merusak kejujuran akademik dan kredibilitas karya ilmiah. Teknologi deteksi plagiarisme digunakan untuk mencegahnya. Sanksi dapat berupa pembatalan nilai atau skorsing.

2. Kecurangan dalam Ujian

Kecurangan dalam ujian mencakup menyontek, membawa contekan, atau menggunakan alat elektronik secara tidak sah. Perilaku ini mencederai prinsip keadilan dan transparansi dalam penilaian.
Institusi menerapkan pengawasan ketat dan teknologi anti-kecurangan. Pelanggar biasanya dihukum dengan pembatalan ujian atau skorsing. Edukasi etika ujian dilakukan secara rutin.

3. Pemalsuan Data

Pemalsuan data adalah tindakan mengubah, memanipulasi, atau mengarang data penelitian. Hal ini merusak kredibilitas akademik dan dapat berdampak negatif pada keilmuan.
ADVERTISEMENT
Pemalsuan sering terjadi untuk mendukung hipotesis tertentu. Institusi menerapkan audit data untuk mendeteksi penyimpangan. Sanksi tegas diberikan jika terbukti bersalah.

4. Kolusi Akademik

Kolusi adalah kerja sama ilegal antarindividu dalam tugas atau ujian yang seharusnya bersifat mandiri. Kolusi mencederai keadilan penilaian dan menciptakan ketimpangan hasil akademik.
Institusi melarang kerja sama pada tugas individu dan mengawasi ujian dengan ketat. Hukuman bagi pelaku meliputi penurunan nilai atau diskualifikasi.

5. Ghostwriting

Ghostwriting adalah menyuruh orang lain membuat tugas atau karya ilmiah atas nama pribadi. Praktik ini tidak mencerminkan kemampuan asli peserta didik dan merusak kejujuran akademik.
Institusi menggunakan wawancara atau ujian lisan untuk menguji keaslian karya. Hukuman bisa berupa pembatalan tugas atau sanksi administratif.

6. Pemalsuan Dokumen Akademik

Pemalsuan dokumen meliputi pembuatan ijazah palsu, transkrip nilai palsu, atau sertifikat akademik tidak sah. Tindakan ini bertujuan memperoleh keuntungan pribadi secara tidak jujur.
ADVERTISEMENT
Institusi menerapkan verifikasi digital untuk mencegah pemalsuan. Pelaku dapat dikenai sanksi pidana atau akademik.

7. Fabricasi Data

Fabricasi data adalah membuat data penelitian palsu atau mengarang informasi tanpa bukti nyata. Hal ini berisiko menyesatkan pembaca dan merusak validitas penelitian.
Biasanya, terjadi pada penelitian ilmiah yang membutuhkan data empiris. Institusi mendorong transparansi dan verifikasi data secara ketat. Sanksi diberikan berupa pencabutan karya atau skorsing.
Jadi, di dunia pendidikan penegakan integritas akademik untuk mencegah terjadinya berbagai kecurangan dan pelanggaran akademik. Dengan menjaga integritas akademik, institusi pendidikan dapat memastikan bahwa pencapaian akademik benar-benar mencerminkan kemampuan dan kejujuran peserta didik, serta menjaga kredibilitas lembaga pendidikan. (BAI)
ADVERTISEMENT