Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Diferensiasi Konten: Pengertian dan Contohnya
30 Oktober 2024 18:13 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Diferensiasi konten adalah strategi pembelajaran dengan materi yang diberikan kepada siswa sesuai dengan tingkat pemahaman, minat, dan gaya belajarnya. Diferensiasi konten mempunyai beberapa tujuan. Salah satunya agar siswa bisa relevan dengan materi dan kegiatan proses belajarnya.
ADVERTISEMENT
Perlu diketahui bahwa diferensiasi konten mengacu pada bentuk pembelajaran Ki Hajar Dewantara. Filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara lebih mengutamakan pada kemerdekaan pemikiran dan potensi setiap siswa.
Pengertian Diferensiasi Konten
Mengutip buku yang berjudul Pengantar Pembelajaran Berdiferensiasi, Jenri Ambarita, M.Pd.K., dan Pitri Solida Simanullang. Penerbit Adab (2023:30), diferensiasi konten adalah salah satu bentuk pembelajaran diferensiasi sebagai bentuk implementasi Merdeka Belajar .
Pembelajaran ini umumnya dijadikan penggerak oleh tenaga pendidik untuk menciptakan proses belajar yang berorientasi pada kebebasan pemikiran dan pendapat siswa selama bersekolah.
Ada juga yang berpendapat bahwa diferensiasi konten merupakan metode pembelajaran dengan memberikan materi kepada siswa berupa profil belajar, keterampilan, dan berbagai inovasi kreatif yang dapat mengembangkan potensi belajar siswa.
ADVERTISEMENT
Contoh Diferensiasi Konten
Berikut adalah beberapa contoh dari pembelajaran diferensiasi konten pada program Merdeka Belajar.
1. Menggunakan Teknologi
Saat belajar, siswa disediakan perangkat teknologi canggih, seperti smartphone atau komputer, yang bisa menunjang pembelajaran pada siswa. Salah satu ciri bahwa diferensiasi konten sudah diimplementasikan, yaitu penggunaan teknologi saat belajar di sekolah.
2. Mempresentasikan Ide Menggunakan Audio Visual
Selanjutnya, yaitu sudah menggunakan audio visual sebagai alat untuk mempresentasikan ide-ide yang dimiliki siswa. Selain membantu siswa untuk berpikir, menggunakan metode ini juga membuat siswa paham bagaimana cara menggunakan teknologi audio visual pada pembelajaran.
3. Membuat Konten di Media Sosial
Saat ini, media sosial digunakan sebagai alat media untuk siswa belajar. Dengan membuat konten di media sosial, seperti Tiktok atau Instagram, mengajarkan siswa menggunakan media sosial untuk hal-hal positif.
ADVERTISEMENT
Singkatnya, diferensiasi konten adalah strategi pembelajaran dengan materi yang diberikan kepada siswa sesuai dengan tingkat pemahaman, minat, dan gaya belajarnya. Semoga informasi ini bermanfaat dan dapat menambah wawasan para pembaca. (LFP)