Konten dari Pengguna

Energi Hasil dari Katabolisme Selalu Disimpan dalam Bentuk Apa?

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
22 September 2024 16:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi energi hasil dari katabolisme selalu disimpan dalam bentuk. Sumber: Pexels/PhotoMIX Company
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi energi hasil dari katabolisme selalu disimpan dalam bentuk. Sumber: Pexels/PhotoMIX Company
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Katabolisme menjadi salah satu proses metabolisme yang terjadi pada makhluk hidup. Biasanya katabolisme melepaskan energi. Lantas, energi hasil dari katabolisme selalu disimpan dalam bentuk apa?
ADVERTISEMENT
Pada dasarnya katabolisme merombak satu substrat kompleks menjadi komponen sederhana dengan melepaskan energi berupa ATP. Molekul energi ini biasanya digunakan oleh organisme untuk melakukan sintesis protein.

Energi Hasil dari Katabolisme Selalu Disimpan dalam Bentuk Apa? Inilah Penjelasannya

Ilustrasi energi hasil dari katabolisme selalu disimpan dalam bentuk. Sumber: Pexels/Edward Jenner
Mengutip dari buku Modul Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Biologi oleh Dr. Mohammad Jamhari, M.Pd dkk (2022:79) katabolisme atau dekomposisi adalah rangkaian reaksi kimia yang melibatkan pembongkaran, penguraian, atau penguraian molekul/senyawa kompleks menjadi molekul/senyawa yang sederhana dengan bantuan dari enzim.
Pemecahan senyawa ini menghasilkan atau melepaskan energi. Energi hasil dari katabolisme selalu disimpan dalam bentuk apa? Energi dari katabolisme selalu disimpan dalam bentuk ATP pada molekul dan biasa digunakan organisme untuk beraktivitas.
Reaksi yang umum terjadi dalam proses katabolisme adalah reaksi oksidasi. Reaksi kimianya membebaskan energi sehingga disebut sebagai reaksi eksergonik.
ADVERTISEMENT
Energi yang dilepaskan oleh reaksi katabolisme disimpan dalam bentuk fosfat, terutama dalam bentuk ATP (Adenosin trifosfat) dan berenergi elektron tinggi NADH2 (Nikotilamid adenine dinukleotida) serta FADH2 (Flavin adenine dinukleotida).

Jenis-Jenis Katabolisme

Ilustrasi jenis-jenis katabolisme. Sumber: Pexels/Edward Jenner
Berdasarkan kebutuhan yang akan oksigen, proses katabolisme dibagi menjadi dua yaitu respirasi aerob dan respirasi anaerob. Berikut ini penjelasannya.

1. Respirasi Aerob

Respirasi aerob merupakan respirasi yang membutuhkan oksigen bebas dari udara untuk menghasilkan energi. Respirasi aerob terjadi di dalam sitoplasma dan mitokondria. Tahapan respirasi aerob dimulai dari glikolisis — dekarboksilasi oksidatif — siklus asam sitrat (siklus krebs) — fosforilasi oksidatif.

2. Respirasi Anaerob

Respirasi anaerob adalah respirasi yang tidak membutuhkan oksigen untuk menghasilkan energi. Respirasi anaerob juga dapat diartikan sebagai respirasi yang tidak menggunakan oksigen sebagai penerima akhir pada saat pembentukan ATP.
ADVERTISEMENT
Respirasi ini menggunakan glukosa sebagai substrat. Hal ini membuat respirasi aerob sering disebut juga sebagai fermentasi.
Organisme yang melakukan fermentasi di antaranya adalah bakteri dan protista yang hidup di rawa, lumpur, makanan yang diawetkan, atau tempat-tempat lainnya tidak mengandung oksigen.
Demikian penjelasan singkat mengenai energi hasil dari katabolisme selalu disimpan dalam bentuk ATP. ATP dikenal sebagai molekul bernilai tinggi yang tersusun atas basa adenin, gugus gula ribosa, dan tiga gugus fosfat. Makhluk hidup menggunakan ATP secara terus-menerus untuk aktivitas hidupnya. (NTA)