Filosofi Pendidikan Menurut Ki Hajar Dewantara dalam Konteks Merdeka Belajar

Ilustrasi filosofi pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara dalam konteks merdeka belajar. Sumber: Pixabay/ddimitrova

Filosofi pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara dalam konteks merdeka belajar yaitu Ing ngarso sung tulodo, Ing madyo mangun karso, dan Tut wuri handayani. Ketiga filosofi tersebut memiliki makna yang mendalam mengenai sistem pendidikan Indonesia.

Merdeka belajar merupakan istilah yang digunakan untuk memberikan kebebasan kepada peserta didik dalam belajar sesuai dengan minat dan bakatnya. Dengan tetap membutuhkan peran guru sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran tersebut.

Filosofi Pendidikan Menurut Ki Hajar Dewantara dalam Konteks Merdeka Belajar

Ilustrasi filosofi pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara dalam konteks merdeka belajar. Sumber: Pixabay/ernestoeslava

Ki Hajar Dewantara merupakan pahlawan Indonesia yang dianugerahi sebagai Bapak Pendidikan. Beliau merupakan pionir dan pelopor terbentuknya sistem pendidikan di Indonesia yang dibuktikan dengan terbentuknya perguruan tinggi pertama yaitu Taman Siswa.

Dalam konteks merdeka belajar Ki Hajar Dewantara membebaskan siswa untuk belajar sesuai minat dan bakat dengan menekankan pentingnya pendidikan karakter dan moral.

Filosofi pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara dalam konteks merdeka belajar yang terkenal dan saat ini tetap ada dan di junjung tinggi dalam dunia pendidikan yaitu Ing ngarsa sung tuladha, Ing madya mangun karsa, Tut wuri handayani. Dalam buku Dasar-dasar Pendidikan oleh Dr. Saryanto, S. Pd. T,. M. Pd, dkk (2021:3-4) penjelasan mengenai filosofi tersebut sebagai berikut.

1. Ing Ngarsa Sung Tuladha

Ing ngarsa artinya di depan, sung sama dengan asung artinya memberi, tuladha artinya contoh atau teladan yang baik.

Sehingga ing ngarsa sung tuladha artinya jika pendidikan sedang berada di depan maka hendaklah memberikan contoh teladan yang baik terhadap anak didiknya.

2. Ing Madya Mangun Karsa

Ing madyo artinya tengah, mangun artinya membangun atau menimbulkan dorongan, karsa artinya kehendak atau kemauan.

Sehingga ing madya mangun karsa artinya jika pendidik sedang berada di tengah-tengah anak didiknya, hendaknya dapat mendorong kemauan atau kehendak anak didik untuk berinisiatif dan bertindak.

3. Tut Wuri Handayani

Tut wuri artinya mengikuti dari belakang dan handayani artinya mendorong, memotivasi, atau membangkitkan semangat.

Sehingga tut wuri handayani berarti pendidikan diharapkan dapat melihat, menemukan, dan memahami bakat atau potensi apa yang timbul dan terlihat pada anak didik.

Untuk selanjutnya dapat dikembangkan dengan memberikan motivasi atau dorongan kearah pertumbuhan yang sewajarnya dari potensi-potensi tersebut.

Demikian penjelasan filosofi pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara dalam konteks merdeka belajar. Semoga informasi di atas dapat menambah wawasan pembaca. (MRZ)

Baca juga: 5 Contoh Guru Memerankan Ing Madyo Mangun Karso Semboyan Ki Hajar Dewantara