Konten dari Pengguna

Finishing dalam Pembuatan Kerajinan Bahan Keras Berupa Rotan

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
6 Desember 2024 17:18 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi yang termasuk finishing dalam pembuatan kerajinan bahan keras berupa rotan. Sumber: Pexels/Markus Winkler
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi yang termasuk finishing dalam pembuatan kerajinan bahan keras berupa rotan. Sumber: Pexels/Markus Winkler
ADVERTISEMENT
Salah satu bahan keras yang sering dijadikan sebagai bahan baku pembuatan kerajinan adalah rotan. Dalam proses produksi kerajinan dari rotan ada tahap finishing yang harus dilakukan. Yang termasuk finishing dalam pembuatan kerajinan bahan keras berupa rotan adalah kegiatan sebelum pengemasan produk.
ADVERTISEMENT
Apabila sudah selesai dikemas, maka produk dapat didistribusikan ke tempat penjualannya. Dengan dilakukan sebuah finishing, produk bisa memiliki kualitas tinggi sehingga dapat menarik minat pembeli terhadap produk yang dijual oleh produsen.

Kegiatan Apa yang termasuk Finishing dalam Pembuatan Kerajinan Bahan Keras Berupa Rotan?

Ilustrasi yang termasuk finishing dalam pembuatan kerajinan bahan keras berupa rotan. Sumber: Pexels/Eva Tillmann
Kerajinan bahan keras adalah kerajinan yang menggunakan bahan dasar bersifat keras, padat, kuat, dan susah untuk diubah-ubah bentuknya. Kerajinan bahan keras dibagi menjadi dua, yaitu bahan keras alami dan bahan keras buatan.
Dikutip dari buku Perpustakaan & Ekonomi Kreatif Era Baru: Perpustakaan dalam Perannya Membantu Kesejahteraan Masyarakat - Jejak Pustaka, Dian Apriliani Bahrony, dkk (hal 57), kerajinan bahan keras alami menggunakan bahan baku berasal dari alam yang mengalami proses pengolahan tetapi bentuk bendanya masih sama. Contoh bahan keras alami yang sering digunakan dalam pembuatan kerajinan ialah rotan.
ADVERTISEMENT
Hal ini dikarenakan rotan memiliki bahan yang elastis serta ukuran batangnya beragam sehingga memungkinkan eksplorasi desain kerajinan yang variatif. Umumnya, rotan memiliki batang dengan diameter 2 cm hingga 5 cm, beruas-ruas panjang, tidak berongga, dan banyak yang dilindungi duri-duri panjang, keras, dan tajam.
Karakteristik rotan yang berongga tetapi solid menjadikannya bersifat ringan tetapi lentur dan kuku sehingga mudah dibentuk. Ini membuat rotan sering digunakan sebagai bahan kerajinan.
Jika dilakukan finishing yang tepat, bahan rotan tidak kalah dengan kayu. Adapun yang termasuk finishing dalam pembuatan kerajinan bahan keras berupa rotan adalah mengamplas seluruh permukaan kerajinan tangan hingga halus.
Proses pengamplasan menjadi kegiatan penting dalam proses finishing rotan. Dengan mengamplas pada bagian kerajinan rotan, permukaan benda menjadi lebih rata dan halus. Sebab sisa-sisa lapisan cat atau benda lainnya dapat hilang.
ADVERTISEMENT
Demikianlah penjelasan mengenai kegiatan yang termasuk finishing dalam pembuatan kerajinan bahan keras berupa rotan adalah mengamplas. Jika kerajinan dari rotan diamplas, maka permukaannya menjadi lebih halus sehingga kerajinan ini bisa dijadikan sebagai opsi bagi pembaca saat memilih kerajinan dari bahan keras alami. (NTA)