Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Flexing: Pengertian, Penyebab dan Tips Mengatasinya
11 Juni 2023 12:28 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Istilah “flexing” mulai terdengar beberapa tahun belakangan, beriringan dengan kisah para crazy rich yang hobi memposting kemewahan di media sosial. Banyak yang menyoroti perilaku ini dan berpendapat bahwa flexing adalah perbuatan nirempati.
ADVERTISEMENT
Namun, ada pula yang menganggap konten-konten kemewahan ini adalah motivasi untuk lebih giat mencari rezeki.
Lalu, apa sih sebenarnya flexing itu? Apa penyebab seseorang melakukan flexing dan bagaimana tips mengatasi keinginan untuk flexing?
Pengertian Flexing
Menurut Urban Dictionary, flexing adalah tindakan menyombongkan diri tentang hal-hal yang berhubungan dengan uang, seperti berapa banyak uang yang kita miliki atau barang mahal apa saja yang kita koleksi.
Sementara itu, dalam Cambridge Dictionary, flexing diartikan sebagai sebuah tindakan untuk menunjukkan bahwa seseorang sangat bangga atau senang terhadap sesuatu yang telah dilakukannya atau sesuatu yang dimilikinya, namun dengan cara yang menurut orang lain tak menyenangkan.
Istilah flexing pertama kali digunakan oleh Thorstein Veblen dalam bukunya The Theory of the Leisure Class: An Economic Study in the Evolution of Institutions (1899). Thorstein Veblen yang merupakan ahli ekonomi dan sosiolog berkebangsaan Amerika, berpendapat bahwa ada hubungan langsung antara properti dan status seseorang dalam masyarakat.
ADVERTISEMENT
Thorstein Veblen menggunakan istilah conspicuous consumption atau ‘konsumsi yang mencolok’ untuk menggambarkan bagaimana benda atau barang dipamerkan untuk menunjukkan status dan posisi sosial.
Tujuan dan Penyebab Seseorang Melakukan Flexing
Apa sih yang menyebabkan seseorang melakukan flexing? Sebelum mengulas tentang penyebab seseorang melakukan flexing, mari kita cari tahu lebih dulu apa tujuan seseorang melakukan flexing.
Menurut Rhenald Kasali, tujuan seseorang melakukan flexing adalah untuk mempromosikan diri. Dengan kata lain, orang yang flexing sebenarnya sedang caper alias cari perhatian.
Adapun tujuan lain dari flexing adalah untuk menunjukkan eksistensi, mempertegas posisi seseorang di lingkungan masyarakat, dan juga untuk meningkatkan rasa percaya diri.
Lalu, apa yang mendorong seseorang melakukan flexing?
Banyak yang berpendapat bahwa seseorang yang hobi flexing sebenarnya adalah orang yang insecure atau rendah diri. Untuk menutupinya, maka orang tersebut melakukan flexing dan berharap agar orang lain terkesan.
ADVERTISEMENT
Insecurity (perasaan tidak aman) dan kurangnya empati, adalah dua hal yang berhubungan dengan masalah kepribadian. Penyebabnya bisa karena pola asuh di lingkungan keluarga, tekanan sosial di lingkungan sekitar, bisa juga karena perngaruh pergaulan.
Tips Agar Terhindar dari Keinginan Pamer
Berhadapan dengan orang yang suka pamer, tentu membuat kesal. Orang yang suka pamer juga berpotensi menimbulkan perasaan iri, dengki, dan berbagai macam penyakit hati.
Untuk itu, ketika keinginan pamer itu muncul, coba ingat-ingat nasihat ini yang bisa dijadikan tips untuk menghindari melakukan flexing.
ADVERTISEMENT
Itulah penjelasan mengenai flexing, hal-hal yang mendorong seseorang melakukan flexing, dan tips agar terhindar dari keinginan untuk flexing. Semoga setelah ini, kita jadi lebih bisa menghargai diri tanpa harus membuat orang lain merasa tak nyaman. (ARN)