Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Fungsi Relief, Pengertian, dan Jenisnya dalam Karya Seni
5 Februari 2025 17:11 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Relief adalah salah satu bentuk karya seni rupa yang telah ada sejak zaman kuno. Proses pembuatannya tergolong rumit, tetapi hasilnya masih bertahan hingga saat ini. Lantas, apa sebenarnya fungsi relief?
ADVERTISEMENT
Keunikan relief terletak pada teknik pembuatannya yang menghasilkan efek tiga dimensi pada permukaan datar. Relief bukan sekadar dekoratif, melainkan juga mengandung makna dan tujuan tertentu.
Pengertian dan Fungsi Relief dalam Karya Seni
Menurut buku Pendidikan Seni Budaya Kelas VIII SMP, Yoyok R. M. dan Siswandi (2008), relief merupakan antara perpaduan seni rupa dua dimensi dengan tiga dimensi. Relief adalah seni pahat atau ukiran yang dibuat pada permukaan datar, sehingga menghasilkan efek timbul. Fungsi relief, antara lain:
1. Media Cerita dan Sejarah
Relief umumnya berfungsi sebagai media untuk menceritakan peristiwa sejarah. Contohnya, relief candi Borobudur menceritakan tentang ajaran Buddha, kehidupan manusia, dan kisah perjalanan hidup Sang Buddha Gautama.
2. Dekorasi dan Estetika
Tentunya, relief juga berperan sebagai elemen dekoratif pada suatu bangunan. Ornamen relief bisa menambah keindahan arsitektur dan memberikan nilai seni yang tinggi.
ADVERTISEMENT
3. Sarana Pendidikan
Dalam beberapa kebudayaan, relief menjadi sarana pembelajaran. Misalnya, relief digunakan untuk mengajarkan ajaran agama dan filosofi hidup kepada masyarakat di kuil Mesir kuno.
Jenis-Jenis Relief
Adapun jenis-jenis relief adalah sebagai berikut.
1. Relief Rendah
Relief rendah adalah jenis relief dengan ukiran sedikit menonjol dari permukaan datar, biasanya kurang dari 50%. Bentuknya cenderung kasar dan memiliki efek tiga dimensi. Contohnya, relief di candi Borobudur dan kuil Asia Timur.
2. Relief Tinggi
Relief tinggi memiliki ukiran yang lebih menonjol, sekitar 50% dari bidangnya dan hampir menyerupai patung tiga dimensi. Contohnya, pada bangunan Yunani Kuno dan relief Dewata Lokapala di candi Prambanan.
3. Relief Dangkal
Relief ini memiliki ukiran tipis dengan tonjolan yang lebih rendah daripada jenis lainnya. Ukiran relief ini berbentuk guratan tipis, sehingga bisa membuat permukaan material menjadi halus.
ADVERTISEMENT
4. Relief Tenggelam
Relief tenggelam dibuat dengan mencukil permukaan, sehingga ukirannya tampak cekung. Jenis relief ini sering ditemukan pada aksara kuno Mesir dan peradaban Mesopotamia.
Jadi, fungsi relief tidak hanya sebagai dekoratif yang memperindah bangunan. Akan tetapi, juga dibuat untuk menceritakan peristiwa di masa lampau. Dengan demikian, diharapkan siapa pun bisa mengapresiasi karya seni dan sejarah yang terkandung di dalamnya. (ALF)