Gerakan-Gerakan Pencak Silat Lengkap beserta Penjelasannya

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
Konten dari Pengguna
10 November 2023 16:36 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi gerakan-gerakan pencak silat lengkap beserta penjelasannya. Sumber: Pixabay/AgusTriyanto
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi gerakan-gerakan pencak silat lengkap beserta penjelasannya. Sumber: Pixabay/AgusTriyanto
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pencak silat merupakan seni bela diri yang mengutamakan unsur pertahanan diri dengan berbagai macam unsur gerakan di dalamnya Gerakan-gerakan pencak silat salah satunya, yaitu gerakan tendangan.
ADVERTISEMENT
Selain sebagai kesenian bela diri pencak silat juga termasuk dalam olahraga yang memerlukan banyak konsentrasi dan kehati hatian dalam setiap gerakannya.

Gerakan-Gerakan Pencak Silat

Ilustrasi gerakan-gerakan pencak silat. Sumber: Pixabay/AgusTriyanto
Dalam buku Pencak Silat, Juli Candra, S.Pd., M.Pd. (2021:7), pencak silat merupakan olahraga bela diri asli Indonesia yang diwariskan oleh nenek moyang secara turun temurun sebagai budaya bangsa Indonesia serta sebagai olahraga untuk mempertahankan diri dengan kepandaian menangkis, menyerang, dan pembelaan diri baik dengan atau tanpa senjata.
Dalam olahraga ini, terdapat berbagai macam gerakan yang dapat digunakan dalam melindungi diri. Adapun gerakan-gerakan pencak silat, yaitu sebagai berikut.

1. Kuda-Kuda

Kuda-kuda merupakan gerakan menapakkan kaki yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan tubuh pesilat ketika dalam posisi menyerang maupun bertahan dari serangan.
ADVERTISEMENT
Pesilat wajib menguasai gerakan ini karena kuda-kuda merupakan gerakan dasar dalam pencak silat. Gerakan ini menjadi tumpuan untuk setiap gerakan termasuk gerakan pasang, serangan, hingga membela diri.
Gerakan ini terbagi menjadi beberapa macam, yaitu kuda-kuda depan, kuda-kuda belakang, kuda-kuda depan dan belakang, kuda-kuda tengah, kuda-kuda samping, dan kuda-kuda silang.

2. Sikap Pasang

Sikap pasang merupakan gerakan kombinasi antara sikap tangan dan kaki (baik melakukan kuda-kuda maupun tidak). Gerakan ini memiliki fungsi sebagai permulaan ketika hendak menyerang maupun bertahan dari serangan.
Karena sifatnya sebagai permulaan, ketika melakukan gerakan sikap pasang, pesilat harus siap siaga secara maksimal baik secara mental maupun panca indera. Gerakan sikap pasang terbagi ke dalam beberapa jenis, yaitu pasang satu, pasang dua, pasang tiga, dan lainnya.
ADVERTISEMENT

3. Tendangan

Tendangan dalam pencak silat merupakan gerak serangan ke arah lawan yang dipergunakan untuk menjangkau serangan jarak jauh dengan mempergunakan tungkai sebagai alat penyerang.
Gerakan tendangan dalam pencak silat terdiri dari berbagai macam jenis, seperti tendangan depan, tendangan samping, tendangan belakang, dan lain-lain.

4. Gerakan Pukulan

Gerakan pukulan yang terdapat dalam pencak silat boleh dipergunakan untuk menyerang bagian tubuh lawan yang disahkan untuk diserang. Gerakan ini dapat dilakukan dengan menggunakan tangan ataupun tanpa menggunakan suatu alat apapun.
Gerakan pukulan dalam pencak silat juga sangat beragam, seperti pukulan depan, pukulan samping, pukulan bandul, pukulan melingkar, dan pukulan tegak.

5. Tangkisan

Tangkisan merupakan gerakan untuk menangkis dan melindungi diri dari serangan lawan. Secara umum, gerakan ini merupakan tindakan yang dilakukan dengan cara melakukan kontak langsung terhadap serangan yang dilakukan oleh lawan.
ADVERTISEMENT
Gerakan tangkisan bertujuan untuk mengalihkan serangan, membendung atau menahan serangan dari lawan untuk melakukan pembelaan diri. Gerakan ini terdiri dari tangkisan dalam, tangkisan keluar, tangkisan tangan atas, tangkisan bawah, dan lainnya.

6. Guntingan

Gerakan guntingan dilakukan dengan cara menjepit lawan menggunakan kedua kaki seperti sedang menggunting. Biasanya, jepitan tersebut ditujukan pada leher, kaki, pinggang, maupun yang lainnya. Tujuannya, yaitu untuk mengunci atau menjatuhkan lawan.
Gerakan guntingan sendiri terbagi lagi ke dalam beberapa bentuk gerakan, yaitu guntingan atas, guntingan tengah, dan guntingan bawah.

7. Kuncian

Hampir sama dengan guntingan, kuncian adalah gerakan yang bertujuan untuk mengunci lawan agar tidak berdaya. Kuncian dapat dilakukan dengan melakukan kombinasi tangan, kaki, maupun yang lainnya.
Gerakan ini dipadukan dengan hindaran dan tangkapan yang baik untuk menyasar anggota tubuh tertentu lawan. Adapun beberapa anggota tubuh yang bisa disasar saat melakukan gerakan kuncian biasanya, yaitu leher, lengan, pergelangan tangan, bahu, hingga dagu.
ADVERTISEMENT

8. Berbaring

Berbaring merupakan gerakan yang dilakukan sebagai cara untuk bertahan dari serangan lawan atau dalam kondisi terpojok. Gerakan ini terbagi ke dalam beberapa bentuk gerakan, yaitu sikap berbaring miring, sikap berbaring telentang, dan sikap berbaring telungkup.

9. Pola Langkah

Pola langkah merupakan sebuah gerakan yang dilakukan dengan tujuan agar lawan tidak mudah membaca gerakan. Melakukan gerakan ini sebenarnya cukup sederhana. Pesilat hanya perlu menggerakan kakinya berpindah dari posisi satu ke yang lainnya.
Namun, tentu saja perpindahan tersebut tidak boleh dilakukan asal-asalan, pesilat harus memiliki pemahaman arah yang benar. Gerakan pola langkah terbagi ke dalam beberapa gerakan yang berbeda, yaitu pola langkah lurus, pola langkah zig-zag, dan lainnya.

10. Teknik Arah

Teknik arah adalah sebuah gerakan yang disesuaikan dengan arah mata angin ketika menyerang maupun bertahan dari serangan lawan. Gerakan ini berfungsi agar pesilat dapat menentukan arah sebaik mungkin.
ADVERTISEMENT
Sesuai dengan namanya, untuk melakukan gerakan ini kamu harus paham betul dengan arah mata angin. Teknik arah juga biasa disebut dengan delapan penjuru mata angin.
Dapat disimpulkan bahwa gerakan-gerakan pencak silat memiliki fungsi masing-masing dalam melindungi diri. Setelah mengetahui penjelasan di atas, diharapkan pembaca tidak keliru dalam menerapkannya. (MRZ)