Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Hasil Dekarboksilasi Oksidatif dan Pengertiannya
14 Februari 2024 17:33 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam dunia Biologi , hasil dekarboksilasi oksidatif adalah Asetil KoA. Penguraian asam piruvat menjadi asetil-koenzim A (asetil-KoA) melalui proses dekarboksilasi oksidatif merupakan salah satu tahap penting dalam metabolisme sel.
ADVERTISEMENT
Proses ini merupakan bagian utama dari respirasi sel yang terjadi di mitokondria, di mana energi yang tersimpan dalam molekul organik diubah menjadi bentuk energi yang lebih mudah digunakan oleh sel.
Pengertian, Tahapan dan Hasil Dekarboksilasi Oksidatif
Mengutip dari buku Biologi SMA untuk Kelas XII, Gunawan Susilowarno, (2008), dekarboksilasi oksidatif adalah peristiwa pelepasan gugus kerboksil dari asam piruvat dan penambahan molekul KoA sehingga menghasilkan Asetil KoA dalam suasana aerob yang berlangsung di membran krista mitokondria.
Adapun rincian hasil dekarboksilasi oksidatif adalah 2 asetil-KoA, 2 CO2 dan 2 molekul NADH, dengan penjelasan sebagai berikut.
ADVERTISEMENT
Perlu juga dikethui bahwa, proses ini dikatalisis oleh kompleks enzim piruvat dehidrogenase (PDH) dan terdiri dari tiga tahap. Inilah tahapannya.
1. Dekarboksilasi
Melibatkan pelepasan gugus karboksil dari asam piruvat dalam bentuk CO2. Reaksi ini terkatalisis oleh kompleks enzim piruvat dehidrogenase (PDH), yang terdiri dari beberapa subunit enzim yang bekerja sama untuk menghasilkan asetil-KoA. Proses ini menyediakan substrat untuk tahap-tahap berikutnya dalam metabolisme sel.
2. Oksidasi
Atom karbon yang tersisa pada asetil-KoA dioksidasi menjadi gugus asetil yang terikat pada koenzim A. Reaksi ini menghasilkan NADH, yang merupakan molekul pembawa elektron penting dalam rantai transpor elektron.
NADH kemudian akan digunakan dalam pembentukan ATP melalui proses fosforilasi oksidatif, yang merupakan sumber utama energi bagi sel.
3. Reduksi
Melibatkan reduksi NAD+ menjadi NADH. NADH yang dihasilkan selama proses oksidasi akan berpartisipasi dalam transportasi elektron dan produksi ATP di dalam mitokondria.
ADVERTISEMENT
Reduksi NAD+ menjadi NADH adalah langkah penting dalam mempertahankan keseimbangan redoks dalam sel serta dalam memastikan kelancaran jalannya metabolisme energi.
Jadi, hasil dekarboksilasi oksidatif adalah 2 asetil-KoA, 2 CO2 dan 2 molekul NADH. Proses ini memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana sel memanfaatkan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan energi dan menjaga kelangsungan hidupnya. (ARR)