Konten dari Pengguna

Hasil Dekarboksilasi Oksidatif dan Pengertiannya

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
14 Februari 2024 17:33 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Hasil dekarboksilasi oksidatif. Foto hanya ilustrasi, bukan yang sebenarnya. Sumber: Pexels/Steve Johnson
zoom-in-whitePerbesar
Hasil dekarboksilasi oksidatif. Foto hanya ilustrasi, bukan yang sebenarnya. Sumber: Pexels/Steve Johnson
ADVERTISEMENT
Dalam dunia Biologi, hasil dekarboksilasi oksidatif adalah Asetil KoA. Penguraian asam piruvat menjadi asetil-koenzim A (asetil-KoA) melalui proses dekarboksilasi oksidatif merupakan salah satu tahap penting dalam metabolisme sel.
ADVERTISEMENT
Proses ini merupakan bagian utama dari respirasi sel yang terjadi di mitokondria, di mana energi yang tersimpan dalam molekul organik diubah menjadi bentuk energi yang lebih mudah digunakan oleh sel.

Pengertian, Tahapan dan Hasil Dekarboksilasi Oksidatif

Hasil dekarboksilasi oksidatif. Foto hanya ilustrasi, bukan yang sebenarnya. Sumber: Pexels/Kindel Media
Mengutip dari buku Biologi SMA untuk Kelas XII, Gunawan Susilowarno, (2008), dekarboksilasi oksidatif adalah peristiwa pelepasan gugus kerboksil dari asam piruvat dan penambahan molekul KoA sehingga menghasilkan Asetil KoA dalam suasana aerob yang berlangsung di membran krista mitokondria.
Adapun rincian hasil dekarboksilasi oksidatif adalah 2 asetil-KoA, 2 CO2 dan 2 molekul NADH, dengan penjelasan sebagai berikut.
ADVERTISEMENT
Perlu juga dikethui bahwa, proses ini dikatalisis oleh kompleks enzim piruvat dehidrogenase (PDH) dan terdiri dari tiga tahap. Inilah tahapannya.

1. Dekarboksilasi

Melibatkan pelepasan gugus karboksil dari asam piruvat dalam bentuk CO2. Reaksi ini terkatalisis oleh kompleks enzim piruvat dehidrogenase (PDH), yang terdiri dari beberapa subunit enzim yang bekerja sama untuk menghasilkan asetil-KoA. Proses ini menyediakan substrat untuk tahap-tahap berikutnya dalam metabolisme sel.

2. Oksidasi

Atom karbon yang tersisa pada asetil-KoA dioksidasi menjadi gugus asetil yang terikat pada koenzim A. Reaksi ini menghasilkan NADH, yang merupakan molekul pembawa elektron penting dalam rantai transpor elektron.
NADH kemudian akan digunakan dalam pembentukan ATP melalui proses fosforilasi oksidatif, yang merupakan sumber utama energi bagi sel.

3. Reduksi

Melibatkan reduksi NAD+ menjadi NADH. NADH yang dihasilkan selama proses oksidasi akan berpartisipasi dalam transportasi elektron dan produksi ATP di dalam mitokondria.
ADVERTISEMENT
Reduksi NAD+ menjadi NADH adalah langkah penting dalam mempertahankan keseimbangan redoks dalam sel serta dalam memastikan kelancaran jalannya metabolisme energi.
Jadi, hasil dekarboksilasi oksidatif adalah 2 asetil-KoA, 2 CO2 dan 2 molekul NADH. Proses ini memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana sel memanfaatkan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan energi dan menjaga kelangsungan hidupnya. (ARR)