Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Mengenal Fermentasi Alkohol pada Respirasi Anaerob beserta Pemanfaatannya
11 Oktober 2023 17:24 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam resprasi anaerob, terdapat dua jenis fermentasi salah satunya fermentasi alkohol. Fermentasi alkohol adalah suatu proses perubahan gula menjadi energi seluler dengan menghasilkan produk samping berupa etanol dan karbon dioksida.
ADVERTISEMENT
Fermentasi alkohol terjadi akibat adanya beberapa organisme di dalamnya yang sengaja maupun tidak sengaja ditambahkan dalam proses tersebut. Contohnya seperti bakteri atau ragi yang dapat mengubah gula menjadi alkohol dan karbon dioksida.
Apa Itu Fermentasi Alkohol?
Fermentasi alkohol adalah proses biologi yang mengubah gula, seperti glukosa, fruktosa, dan sukrosa menjadi energi seluler dan juga menghasilkan etanol dan karbon dioksida sebagai produk sampingan.
Dikutip dalam buku BIOLOGI: Jilid 3 oleh Diah Aryulina, dkk (2004:48), fermentasi alkohol dilakukan oleh jamur ragi (yeast) secara anaerob sebagai substrat fermentasi adalah asam piruvat.
Molekul piruvat (hasil glikolisis) difermentasi menjadi asetaldehid. NADH memberikan elektron dan hidrogen kepada asetaldehid, sehingga terbentuk produk akhir alkohol, yaitu etanol. Pada fermentasi alkohol ini dihasilkan 2 ATP.
ADVERTISEMENT
Adapun penjelasan tahapan dalam fermentasi alkohol, yaitu sebagai berikut.
1. Glikolisis
Tahap pertama dalam fermentasi alkohol adalah glikolisis. Dalam glikolisis, terjadi proses pemecahan molekul glukosa menjadi dua molekul piruvat. Proses ini menghasilkan sedikit ATP dan NADH sebagai pembawa elektron.
2. Dekarboksilasi
Hasil glikolisis berupa dua molekul piruvat mengalami dekarboksilasi, yaitu melepaskan karbon dioksida, mengubahnya menjadi senyawa yang disebut asetaldehid. Pada tahap ini, NADH juga dioksidasi kembali menjadi NAD+.
3. Konversi Asetaldehida
Asetaldehid yang dihasilkan dalam proses dekarboksilasi selanjutnya dikonversi menjadi etanol. Dalam reaksi ini, NADH dioksidasi kembali menjadi NAD+, yang diperlukan untuk menjaga kelancaran glikolisis.
4. Pelepasan Karbon Dioksida
Karbon dioksida (CO2) dilepaskan sebagai produk samping selama tahap konversi asetaldehid menjadi etanol. Inilah yang sering terlihat dalam proses fermentasi sebagai gelembung-gelembung gas.
ADVERTISEMENT
Pemanfaatan Fermentasi Alkohol
Hasil akhir dari fermentasi alkohol adalah pembentukan etanol (alkohol) dan karbon dioksida sebagai produk sampingan. Fermentasi alkohol berperan penting dalam pembuatan minuman beralkohol dan dalam industri roti. Berikut contoh pemanfaatan fermentasi alkohol.
1. Pembuatan Roti
Umumnya, fermentasi pada roti dilakukan dengan menambahkan ragi. Ragi untuk roti dibuat dari Saccharomyces cereviceae yang dapat mengubah gula menjadi gas karbon dioksida untuk pengembangan adonan roti.
2. Pembuatan Tape
Proses fermentasi dalam pembuatan tape, yaitu molekul-molekul pati yang dipecah menjadi dekstrin dan gula-gula sederhana. Proses ini merupakan suatu hidrolisisenzimatik.
Proses fermentasi tidak hanya menimbulkan efek pengawetan tetapi juga menyebabkan perubahan tekstur, cita rasa, dan aroma bahan pangan yang membuat produk fermentasi lebih menarik, mudah dicerna dan bergizi.
ADVERTISEMENT
3. Pembuatan Bir
Proses fermentasi bir dimulai dengan proses malting dan mashing, yaitu proses pemecahan polisakarida menjadi oligosakarida. Dalam proses ini, protein barley terdegradasi menjadi asam amino dan peptida kecil oleh enzim proteolitik.
Fermentasi dilakukan dalam kondisi anaerob oleh ragi, serta menghasilkan etanol dan gas karbon dioksida.
Itu tadi penjelasan mengenai fermentasi alkohol pada respirasi anaerob beserta pemanfaatannya. Fermentasi alkohol adalah jenis fermentasi anaerob yang sering dimanfaatkan dalam proses pembuatan produk makanan maupun minuman. (MRZ)