Konten dari Pengguna

Hasil Hidrolisis Sukrosa, Maltosa dan Laktosa pada Karbohidrat

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
22 Januari 2024 11:13 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi hasil hidrolisis sukrosa. Sumber: pexels.com/KiroWang.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi hasil hidrolisis sukrosa. Sumber: pexels.com/KiroWang.
ADVERTISEMENT
Hasil hidrolisis sukrosa, maltosa dan laktosa pada karbohidrat menarik untuk diketahui karena banyak manfaatnya untuk pengolahan pangan. Proses pengolahan pangan menyebabkan terjadinya berbagai reaksi, termasuk hidrolisis.
ADVERTISEMENT
Hasil reaksi tersebut diperlukan agar makanan atau minuman dihasilkan memiliki sifat-sifat tertentu. Karbohidrat sebagai salah satu bahan pangan yang paling banyak dikonsumsi, mengalami proses hidrolisis pada senyawa-senyawanya.

Hasil Hidrolisis Sukrosa, Maltosa dan Laktosa

Ilustrasi hasil hidrolisis sukrosa. Sumber: pexels.com/FoodieFactor.
Hidrolisis adalah proses pemecahan senyawa dengan bantuan air. Berdasarkan hidrolisisnya, karbohidrat dibagi menjadi monosakarida, disakarida dan polisakarida.
Khusus disakarida, memiliki sifat larut dalam air dan rasanya manis. Disakarida ada 2 macam, yaitu dengan gugus hemiasetal bebas berupa maltosa dan laktosa dan tanpa gugus hemiasetal bebas berupa sukrosa. Ketiganya memiliki rumus kimia sama, yaitu C₁₂H₂₂O₁₁.
Berikut adalah pembahasan tentang hasil hidrolisis sukrosa, maltosa dan laktosa, yang dikutip dari Ilmu Biomedik Dasar, Muntasir dan Kawan-kawan (2022:238).

1. Sukrosa

Hasil hidrolisis sukrosa adalah glukosa dan fruktosa. Rasa sukrosa lebih manis daripada maltosa. Sukrosa terdapat dalam tebu, bit, madu, nanas dan wortel. Sukrosa sering disebut dengan gula tebu dan tidak bereaksi terhadap larutan Benedict, Fehling dan Tollens.
ADVERTISEMENT
Sukrosa memutar cahaya terpolarisasi ke kanan, sedangkan hasil hidrolisisnya memutar ke kiri, sehingga campuran glukosa dan fruktosa yang dihasilkan disebut gula inversi.
Gula inversi sintetik umum digunakan dalam pembuatan es krim, minuman ringan dan permen. Contoh gula inversi sintetik adalah isomerase yang digunakan untuk membuat sirup jagung.

2. Maltosa

Maltosa tidak bisa diperoleh dari alam. Maltosa diperoleh dengan hidrolisis pati menggunakan katalis diastase. Hasil hidrolisis maltosa adalah dua molekul glukosa yang diperoleh dengan bantuan katalis enzim maltase.
Maltosa mudah larut dalam air dan rasanya lebih manis dari laktosa. Maltosa bereaksi terhadap larutan Benedict, Fehling dan Tollens. Maltosa sering disebut dengan gula gandum.
Maltosa sering digunakan untuk produk makanan bayi dan susu bubuk.
ADVERTISEMENT

3. Laktosa

Laktosa sering disebut dengan gula susu. Laktosa ini istimewa karena terdapat pada air susu sapi dan manusia. Laktosa bereaksi dengan larutan Benedict dan Fehling.
Hasil hidrolisis laktosa adalah glukosa dan galaktosa dengan bantuan enzim laktase. Galaktosa dalam darah harus segera diubah menjadi glukosa dengan bantuan suatu enzim agar tidak mengakibatkan stunting pada anak.
Itulah hasil hidrolisis sukrosa, maltosa dan laktosa pada karbohidrat. Pemanfaatan bahan pangan bagi industri dan kesehatan akan lebih baik dengan mengetahui reaksi-reaksi kimia yang terjadi dalam proses pengolahannya. (lus)