Konten dari Pengguna

Jelaskan Bahwa Hikayat Bersifat Didaktis!

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
5 November 2024 12:32 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi jelaskan bahwa hikayat bersifat didaktis. Sumber: www.unsplash.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi jelaskan bahwa hikayat bersifat didaktis. Sumber: www.unsplash.com
ADVERTISEMENT
Hikayat adalah salah satu bentuk sastra lama yang berasal dari tradisi lisan Melayu. Bentuk sastra ini memiliki keunikan dan karakteristik yang khas, salah satunya adalah sifatnya yang didaktis. Dalam mempelajari sastra ini, tentu dibutuhkan pemahaman untuk jelaskan bahwa hikayat bersifat didaktis.
ADVERTISEMENT
Menurut buku Mengenal Karya Sastra Lama Indonesia, Kusinwati (2020:48), hikayat berasal dari bahasa arab hikayah yang berarti kisah, cerita, riwayat atau dongeng.
Pemahaman tentang hikayat dapat ditelusuri dari tradisi Arab dan Melayu Kuno. Dalam sastra Melayu Lama, hikayat dapat diartikan sebagai cerita rekaan berbetuk prosa Panjang berbahasa Melayu.

Jelaskan Bahwa Hikayat Bersifat Didaktis dan Nilai yang Diberikan!

Ilustrasi jelaskan bahwa hikayat bersifat didaktis. Sumber: www.unsplash.com
Sifat didaktis berarti hikayat berfungsi sebagai media untuk menyampaikan pesan moral atau nilai-nilai ajaran tertentu kepada pembacanya. Hal ini menjadikan hikayat tidak hanya sebagai karya hiburan, tetapi juga sebagai sarana edukasi yang mengandung nasihat atau pelajaran hidup.
Jawaban untuk pertanyaan jelaskan bahwa hikayat bersifat didaktis adalah hikayat memiliki sifat ini untuk menyampaikan nilai moral dan menghibur dengan bahasa yang digunakan secara berulang-ulang.
ADVERTISEMENT
Pengertian didaktis sendiri berasal dari kata Yunani "didaktikos" yang berarti mengajar atau mendidik. Dalam konteks hikayat, sifat didaktis terlihat melalui pesan-pesan moral yang tersirat dalam cerita.
Pesan tersebut disampaikan dengan harapan agar pembaca atau pendengar dapat memetik pelajaran dari kisah yang diceritakan.
Dengan demikian, hikayat membantu pembacanya untuk memahami nilai-nilai luhur, norma, atau kebaikan yang harus diterapkan dalam kehidupan.

Cara Hikayat Menyampaikan Pesan Didaktis

Ilustrasi jelaskan bahwa hikayat bersifat didaktis. Sumber: www.unsplash.com
Hikayat sering kali menggunakan karakter-karakter utama yang merepresentasikan sosok yang baik dan bijak, sehingga dapat menjadi teladan bagi pembaca.
Selain itu, dalam cerita hikayat, tokoh-tokoh yang bertindak buruk atau melanggar norma sosial biasanya akan mendapatkan hukuman atau mengalami kesulitan sebagai akibat dari perbuatan mereka.
ADVERTISEMENT
Pola ini memperkuat sifat didaktis hikayat, karena pembaca diajak untuk memahami akibat dari perbuatan baik maupun buruk, sehingga secara tidak langsung terdorong untuk memilih jalan kebaikan.
Contoh pesan didaktis dalam hikayat antara lain seperti Hikayat Hang Tuah atau Hikayat Raja-Raja Pasai memuat pelajaran yang berkaitan dengan loyalitas, keberanian, dan pengorbanan.
Dalam Hikayat Hang Tuah, misalnya, karakter utama menunjukkan kesetiaan dan keberanian dalam menjaga negara dan rajanya. Sikap ini menjadi pesan moral yang kuat bagi pembaca tentang pentingnya loyalitas dan pengabdian.
Selain itu, hikayat juga mengajarkan nilai religiusitas, kesederhanaan, dan kejujuran. Pesan-pesan moral tersebut disampaikan dengan gaya bahasa yang klise atau berulang-ulang, untuk memperkuat dampak didaktis pada pembaca.
Dengan uraian dan contoh untuk jelaskan bahwa hikayat bersifat didaktis terlihat jelas sifat didaktis dalam hikayat menjadikan karya sastra ini relevan bagi masyarakat untuk mendidik dan membentuk karakter pembacanya.
ADVERTISEMENT
Pesan-pesan moral dalam hikayat diharapkan mampu memberikan panduan tentang kebaikan dan kebajikan, sehingga pembaca tidak hanya terhibur tetapi juga belajar dari kisah-kisah yang disampaikan.(VAN)