Jenis-Jenis Badai yang Sering Terjadi dan Penyebabnya

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
Konten dari Pengguna
21 Januari 2024 15:44 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi jenis jenis badai - Sumber: pixabay.com/gb_photo
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi jenis jenis badai - Sumber: pixabay.com/gb_photo
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jenis-jenis badai yang dapat terjadi di berbagai wilayah dunia memiliki penyebab yang berbeda-beda. Mengetahui jenis badai akan membantu masyarakat untuk lebih memahami risiko dan bahaya yang terkait dengan kondisi cuaca tertentu.
ADVERTISEMENT
Dengan begitu, masyarakat dapat lebih mudah dalam mengambil langkah-langkah pencegahan bencana. Tentunya juga dapat mengurangi risiko terhadap keselamatan.

Mengenal Jenis-Jenis Badai dan Penyebabnya

Ilustrasi jenis jenis badai - Sumber: pixabay.com/51581
Jenis-jenis fenomena badai dapat terjadi karena adanya kombinasi berbagai faktor atmosfer dan geografis. Perpaduan dari beberapa faktor tersebut akhirnya menciptakan kondisi yang mendukung pembentukan jenis badai tertentu.
Berdasarkan keterangan pada Ensiklopedia Seri Cuaca dan Iklim 2, Delik Iskandar, dkk, 2020, inilah jenis-jenis badai yang sering terjadi dan penyebabnya.

1. Badai Tropis

Badai tropis terbentuk di atas lautan tropis yang hangat, ketika udara lembab naik dan membentuk awan-awan konvektif. Suhu permukaan laut yang tinggi menyediakan energi yang cukup untuk memicu pembentukan badai ini. Contohnya, topan, taifun, dan siklon.

2. Badai Petir

Pembentukan badai petir terkait dengan ketidakstabilan atmosfer dan perbedaan suhu yang ekstrem antara lapisan udara. Ini menciptakan kondisi muatan listrik menjadi terakumulasi dan menyebabkan kilat dan petir.
ADVERTISEMENT

3. Badai Pasir (Haboob)

Badai pasir terjadi ketika angin kencang membawa pasir atau debu yang terangkat dari tanah kering atau padang pasir. Pemicu umumnya adalah cuaca panas dan kering. Badai pasir sering terjadi di daerah gurun, seperti Sahara di Afrika dan padang pasir di Timur Tengah.

4. Badai Salju

Terjadinya badai salju disebabkan udara dingin bertemu dengan udara hangat, lalu menimbulkan embun beku atau salju. Badai salju disertai dengan angin kencang dan visibilitas rendah, sering terjadi di daerah beriklim dingin, seperti di belahan utara Amerika Utara dan Eropa.

5. Badai Hujan Es

Badai hujan es akan terjadi bila tetesan air di awan membeku sebelum mencapai tanah. Biasanya terjadi dalam kondisi cuaca tertentu saat ada lapisan udara dingin di atas permukaan yang lebih hangat. Jenis badai ini terjadi di musim semi di wilayah tertentu.
ADVERTISEMENT

6. Badai Tornado

Badai tornado terbentuk ketika ada kontrast suhu dan kelembaban di antara berbagai lapisan udara. Angin yang berputar dapat menyebabkan pembentukan tornado. Badai tornado sering terjadi di Amerika Serikat, terutama selama musim badai.

7. Badai Cyclone Extratropis

Jenis badai ini biasanya terjadi di wilayah subtropis dan berkembang dari badai tropis yang melemah. Suhu permukaan laut yang lebih dingin dan interaksi dengan udara dingin dapat menyebabkan transisi menjadi badai ekstratropis.
Perlu untuk dipahami juga bahwa jenis-jenis badai tertentu dapat memiliki penyebab yang kompleks dan dipengaruhi oleh kombinasi berbagai faktor meteorologis. Selain itu, perubahan iklim global juga dapat memengaruhi pola pembentukan badai di seluruh dunia. (DNR)