Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Jenis-jenis Hujan di Indonesia dan Ketahui Proses Terjadinya
26 Juni 2023 19:50 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Indonesia sebagai negara tropis memiliki beberapa jenis-jenis hujan dengan ciri dan proses yang berbeda. Dikutip dari "Ensiklopedia Seri Cuaca dan Iklim 2" oleh Delik Iskandar, dkk. (2020, hal 24), hujan sendiri terbentuk dari penguapan air dipermukaan bumi lalu naik ke atmosfer dan berubah menjadi titik-titik air yang turun ke bumi.
ADVERTISEMENT
Dalam ilmu sains, setiap jenis hujan terjadi karena proses dan penyebab yang beragam. Oleh karena itulah, tak heran jika banyak orang yang penasaran dan ingin tahu tentang proses terjadinya hujan.
Jenis-jenis Hujan di Indonesia dan Proses Terjadinya
Jenis-jenis hujan dapat dibedakan dan dikenali dari proses terjadinya sebagai berikut.
1. Hujan Konveksional
Hujan konveksional disebabkan oleh adanya perbedaan panas yang diterima permukaan tanah dengan panas yang diterima oleh lapisan udara di atas permukaan tanah tersebut.
Maka berlangsunglah gerakan massa udara panas tersebut ke tempat yang lebih tinggi kemudian terkondensasi sampai ketinggian tertentu hingga uap air panas akan membeku dan jatuh sebagai hujan akibat gravitasi Bumi.
2. Hujan Frontal
Hujan frontal (cyclonic storms) disebabkan oleh bergulungnya dua massa udara yang memiliki perbedaan suhu dan kelembapan. Massa udara lembap yang hangat dipaksa bergerak ke tempat yang lebih tinggi.
ADVERTISEMENT
Hujan frontal dapat dibedakan menjadi hujan frontal dingin dan hangat. Hujan badai dan hujan monsoon adalah tipe hujan frontal yang biasa terjadi di Indonesia.
3. Hujan Orografik
Hujan Orografik (Orographic storm) umumnya terjadi di daerah pegunungan. Ketika massa udara bergerak ke tempat yang lebih tinggi menyesuaikan bentang lahan pegunungan sampai saatnya terjadi proses kondensasi.
Pada daerah lereng angin berhembus dan terjadi hujan orografik. Hujan orografik dianggap sebagai pemasok air tanah, danau, bendungan, dan sungai karena berlangsung di daerah hulu DAS.
4. Hujan Siklonal
Hujan siklonal biasanya terjadi karena ada udara panas disertai angin yang berputar-putar di suatu tempat. Kondisi ini terjadi karena adanya pertemuan antara angin pasat timur laut dengan angin pasat tenggara, di daerah yang dilewati garis khayal ekuator.
ADVERTISEMENT
Setelah sampai ke titik jenuhnya, maka awan akan sangat gelap dan turun hujan merata di daerah itu.
5. Hujan Muson
Hujan Muson (hujan musiman) adalah jenis hujan yang disebabkan oleh angin muson atau angin yang menimbulkan hujan dan musim kemarau. Angin muson bertiup dari daratan Asia ke Australia dengan variasi musiman. Ketika angin ini melintasi lautan, ada banyak uap air dan hujan.
6. Hujan Zenithal
Hujan zenithal (hujan konveksi) merupakan hujan yang terjadi di daerah tropis. Jenis hujan ini terjadi karena adanya proses udara yang naik akibat pemanasan udara yang ada di sekitarnya terlalu tinggi dan awan menjadi membesar dan terjadilah hujan secara mendadak.
7. Hujan Asam
Hujan asam adalah jenis hujan yang terjadi karena karbon dioksida di udara (CO2) terlarut dalam air hujan. Hasil senyawa tersebut mengubah air menjadi lebih asam dengan kadar pH yang lebih rendah dari biasanya, di bawah 5,6. Sementara itu, air hujan normal memiliki pH 6 hingga 7.
ADVERTISEMENT
8. Hujan Meteor
Hujan meteor biasanya terjadi ketika matahari terbenam yang menampakkan perseid (nama rasi bintang perseus) dan berbagai planet dalam tata surya dan bulan sabit secara bersama-sama.
9. Hujan Buatan
Hujan buatan adalah hujan yang dibuat oleh manusia dengan teknik menciptakan lebih banyak curah hujan . Prosesnya melibatkan proses tumbukan dan aglomerasi kemudian diolah dengan proses pembentukan es. Diperlukan awan air yang cukup supaya hujan turun ke tanah.
Dengan mengetahui jenis-jenis hujan tersebut, masyarakat diharapkan dapat lebih siap ketika menghadapi perubahan cuaca di segala musim dan menyikapi dengan bijak. (SR)