Konten dari Pengguna

Jenis-jenis Pipet Laboratorium dan Fungsinya

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
17 Februari 2024 16:55 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Jenis-jenis Pipet Laboratorium. Foto hanya ilustrasi. Sumber foto: Unsplash/Julia
zoom-in-whitePerbesar
Jenis-jenis Pipet Laboratorium. Foto hanya ilustrasi. Sumber foto: Unsplash/Julia
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jenis-jenis pipet laboratorium salah satunya adalah pipet tetes. Pipet tetes ini digunakan untuk memindahkan atau mengambil cairan dalam ukuran yang sangat kecil.
ADVERTISEMENT
Pipet sendiri adalah alat labor yang digunakan untuk mengukur dan mentransfer volume cairan dengan presisi. Setiap jenis pipet laboratorium memiliki fungsi dan kegunaan khusus sesuai dengan aplikasi laboratoriumnya.

Jenis-jenis Pipet Laboratorium

Jenis-jenis Pipet Laboratorium. Foto hanya ilustrasi. Sumber foto: Unsplash/Louis
Dikutip dari buku Alat-alat Laboratorium, Zikri Noer dkk (2021: 55), pipet adalah salah satu alat laboratorium yang pada umumnya digunakan untuk mengambil cairan dalam skala tetesan kecil. Dengan menggunakan alat ini, ukuran yang didapat sangat akurat.
Penggunaan pipet yang tepat sangat penting untuk memastikan akurasi dan reproduktibilitas hasil percobaan laboratorium. Berikut jenis-jenis pipet laboratorium beserta fungsinya.

1. Pipet Volumetrik

Pipet volumetrik adalah pipet yang digunakan untuk mengukur volume cairan yang sangat tepat. Pipet ini memiliki skala yang terukir dan dilengkapi dengan stoper yang memastikan volume yang ditransfer akurat.
ADVERTISEMENT
Pipet volumetrik digunakan dalam pengukuran volume yang sangat tepat. Misalnya, dalam persiapan larutan standar atau percobaan analitik.

2. Pipet Mohr

Pipet Mohr adalah pipet yang mirip dengan pipet volumetrik tetapi tanpa stoper. Pipet ini digunakan untuk mengukur dan mengalirkan volume yang akurat.
Namun, pengguna harus mengatur aliran dengan memegang jari di ujung pipet. Pipet Mohr sering digunakan dalam titrasi atau dalam prosedur laboratorium lain yang memerlukan pengendalian aliran yang tepat.

3. Pipet Dropper

Pipet dropper adalah pipet yang biasanya terbuat dari kaca atau plastik dan memiliki ujung yang tajam. Pipet ini digunakan untuk mentransfer cairan dalam volume yang sangat kecil.
Namun, tidak memiliki skala pengukuran. Pipet dropper sering digunakan dalam pengenceran, pembuatan larutan, atau aplikasi di mana volume yang tepat tidak diperlukan.
ADVERTISEMENT

4. Pipet Ostwald-Folin

Pipet Ostwald-Folin adalah pipet yang digunakan untuk mengukur viskositas cairan. Pipet ini memiliki bentuk khusus yang memungkinkan cairan mengalir secara bebas.
Pengukuran dilakukan dengan memperhatikan waktu yang dibutuhkan untuk cairan mengalir melalui pipet. Pipet ini digunakan dalam bidang kimia, farmasi, atau bidang lain di mana viskositas cairan menjadi faktor penting.

5. Pipet Buret

Pipet buret adalah pipet berukuran panjang yang digunakan dalam titrasi untuk menambahkan larutan secara bertahap ke larutan lain hingga mencapai titik ekuivalen. Pipet ini memiliki keran yang dapat dikontrol untuk mengatur aliran larutan.
Pipet buret umumnya digunakan dalam analisis kimia. Tujuannya untuk menentukan konsentrasi suatu zat dalam larutan.

6. Pipet Ampul

Pipet ampul adalah pipet yang telah diisi dengan volume cairan tertentu dan disegel dengan api pada ujungnya. Pipet ini digunakan untuk pengujian klinis atau diagnostik dan mentransfer volume cairan yang telah ditetapkan sebelumnya tanpa risiko kontaminasi silang.
ADVERTISEMENT
Demikianlah penjelasan lengkap tetang jenis-jenis pipet laboratorium lengkap dengan fungsinya masing-masing. (Msr)