Jenis Pembelajaran Berdiferensiasi dalam Proses Belajar di Sekolah

Ilustrasi untuk jenis pembelajaran berdiferensiasi. SUmber: pexels.com/Tima Miroshnichenko

Pembelajaran berdiferensiasi adalah proses pembelajaran yang mengakomodasi kemampuan murid. Jenis pembelajaran berdiferensiasi salah satunya adalah diferensiasi konten.

Dalam pembelajaran berdiferensiasi, guru harus memahami bahwa tidak hanya ada satu cara, metode, dan strategi dalam mempelajari suatu bahan pelajaran.

Jenis-jenis Pembelajaran Berdiferensiasi

Ilustrasi untuk jenis pembelajaran berdiferensiasi. Sumber: pexels.com/Max Fischer

Menurut buku Model Pembelajaran Berdiferensiasi pada Kurikulum Fleksibel sebagai Wujud Merdeka Belajar di SMPN 20 Kota Tangerang Selatan oleh Heny Khristiani, Elisabeth Susan, dkk (2021: 18), pembelajaran berdiferensiasi adalah proses belajar mengajar di mana peserta didik dapat mempelajari materi pelajaran sesuai dengan kemampuan, minat atau apa yang disukai, serta kebutuhannya sehingga tidak merasa gagal atau frustasi dalam pengalaman belajarnya.

Ada 3 aspek yang dapat dibedakan oleh guru agar peserta didiknya dapat memahami bahan pelajaran, yaitu aspek konten, aspek proses atau kegiatan-kegiatan bermakna yang akan dilakukan murid di kelas, serta asesmen berupa pembuatan produk untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran.

Berikut ini jenis-jenis pembelajaran berdiferensiasi ditinjau dari aspek-aspeknya:

1. Diferensiasi Konten

Yang dimaksud dengan konten adalah apa yang akan diajarkan oleh guru atau apa yang akan dipelajari oleh murid di kelas. Ada dua cara dalam membuat konten pelajaran berbeda, yaitu:

Strategi yang dapat dilakukan guru untuk melakukan diferensiasi konten adalah sebagai berikut:

2. Diferensiasi Proses

Proses maksudnya adalah kegiatan yang dilakukan peserta didik di kelas. Kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan yang bermakna sebagai pengalaman belajarnya di kelas. Kegiatan yang dilakukan harus memenuhi kriteria sebagai berikut:

3. Diferensiasi produk

Produk biasanya merupakan hasil akhir akhir dari pembelajaran untuk menunjukkan kemampuan pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman peserta didik setelah menyelesaikan satu unit pelajaran atau setelah membahas satu materi pelajaran dalam 1 semester.

Dalam pembelajaran berdiferensiasi, guru merancang produk apa yang akan dikerjakan oleh peserta didik sesuai dengan pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan mereka.

Guru juga perlu menentukan kriteria penilaian sehingga peserta didik mengetahui apa yang akan dinilai dan nbagaimana kualitas yang harus diharapkan dari setiap aspek yang perlu dipenuhi.

Guru juga perlu menjelaskan bagaimana peserta didik dapat mempresentasikan produknya sehingga peserta didik lain dapat melihat produk yang telah mereka buat. Produk yang dikerjakan harus berdiferensiasi sesuai minat, kesiapan, dan profil belajar mereka.

4. Diferensiasi Lingkungan Belajar

Lingkungan belajar yang dimaksud meliputi susunan kelas secara personal, sosial, dan fisik. Lingkungan belajar harus disesuaikan dengan kesiapan peserta didik dalam belajar, minat, dan profil belajar peserta didik agar mereka memiliki motivasi yang tinggi untuk belajar.

Dalam pembelajaran, guru dapat melakukan pengelompokkan berdasarkan kesiapan, minat, dan gaya belajar. Peserta didik dapat belajar dalam kelompok besar, kelompok kecil, berpasang-pasangan atau individual.

Pengelompokkan juga dapat dilakukan berdasarkan minat maupun tingkat kesiapan yang sama maupun berbeda-beda tergantung tujuan pembelajarannya.

Itulah jenis pembelajaran berdiferensiasi dari aspek konten, proses, produk, dan lingkungan belajar. Diferensiasi pembelajaran ini dapat mengakomodasi siswa sesuai dengan minat, profil belajar dan tingkat kesiapannya dalam belajar.(IND)

Baca juga: Penjelasan degree dalam Tujuan Pembelajaran ABCD dan Contohnya