Konten dari Pengguna

Kaca yang Semula Netral Setelah Digosok dengan Kain Sutra Akan Jadi Apa?

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
4 November 2024 15:42 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Kaca yang Semula Netral Setelah Digosok dengan Kain Sutra Akan. Sumber: Pixabay/ Hans
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Kaca yang Semula Netral Setelah Digosok dengan Kain Sutra Akan. Sumber: Pixabay/ Hans
ADVERTISEMENT
Kaca yang semula netral setelah digosok dengan kain sutra akan jadi apa? Pertanyaan ini sering kali ditanyakan siswa saat sedang belajar fisika, terutama siswa yang duduk di bangku SMP.
ADVERTISEMENT
Pertanyaan tersebut berkaitan erat dengan implementasi materi interaksi muatan listrik pada kehidupan sehari-hari. Materi ini juga berhubungan dengan elektron yang merupakan bagian dari atom.

Kaca yang Semula Netral Setelah Digosok dengan Kain Sutra Akan Menjadi Apa?

Ilustrasi Kaca yang Semula Netral Setelah Digosok dengan Kain Sutra Akan. Sumber: Pixabay/ anncapictures
Dikutip dai buku IPA Terpadu SMP/MTs Kelas IX A, Agung Wijaya, dkk. (2008:120), berdasarkan teori elektron, jika dua benda tertentu saling digosokkan, maka akan terjadi perpindahan elektron dari benda satu ke benda lainnya sehingga bermuatan listrik.
Karena itu, jika dua benda yang telah bermuatan listrik saling didekatkan, maka akan menimbulkan sebuah reaksi.
Adapun kaca yang semula netral setelah digosok dengan kain sutra akan memiliki muatan positif. Hal ini terjadi karena ketika kaca digosok dengan kain sutra, kain sutra memberikan energi kepada elektron untuk berpindah menuju kaca.
ADVERTISEMENT
Kaca akan bermuatan negatif karena mendapat sejumlah elektron dari kain sutra. Hal ini akan membuat kaca kelebihan elektron. Pindahnya elektron akan membuat kain sutra kekurangan elektron, sehingga bermuatan positif.
Menariknya, jika kaca yang telah digosok dengan kain sutra bermuatan positif didekatkan pada benda lain, maka benda lainnya juga akan menerima muatan elektron.
Penemuan ini pertama kali ditemukan oleh seorang kimiawan berkebangsaan Prancis bernama Charles Francois Du Fay. Pada tahun 1733, ia menyelidiki gaya tarik-menarik atau tolak-menolak antara dua muatan listrik yang saling didekatkan.
Du Fay menggunakan dua sumbat gabus berlapis emas tipis yang diikat dengan benang sama panjang dan digantung sejajar pada jarak berdekatan. Kemudian, ia mengambil kaca yang digosok dengan kain sutra, dan menyentuhkannya pada salah satu sumbat gabus.
ADVERTISEMENT
Hasilnya, kedua sumbat gabus tersebut saling mendekat. Ini tandanya, muatan elektron dari kaca yang sudah bermuatan positif berpindah ke sumbat gabus, sehingga sumbat gabus yang disentuh juga bermuatan listrik.
Karena sumbat gabus pertama sudah bermuatan dan sumbat gabus kedua terinduksi oleh sumbat gabus pertama, keduanya memiliki elektron berlawanan pada bagian yang berdekatan. Ini membuat keduanya saling mendekat dan tarik-menarik.
Demikian ulasan mengenai kaca yang semula netral setelah digosok dengan kain sutra akan kekurangan elektron atau bermuatan positif. Setelah penemuan tersebut, tercetuslah konsep listrik statis, di mana muatan listrik dapat dipindahkan dengan gesekan. (YAS)