Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Kenali Aksi Nyata Transisi PAUD-SD 1 Penguatan di Awal Tahun Ajaran Baru
11 Oktober 2024 16:14 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Transisi dari PAUD ke SD adalah masa krusial dalam perkembangan anak. Aksi nyata transisi PAUD-SD 1 penguatan di awal tahun ajaran baru terdiri dari 3 aktivitas yang mendukung penguatan kepercayaan diri siswa PAUD ke SD.
ADVERTISEMENT
Menurut buku Pendidikan Anak Usia Dini: Konsep dan Teori, Ahmad Susanto (2021:186), PAUD holistik adalah untuk mencapai perkembangan anak yang sehat dan optimal serta memiliki kesiapan dan berbagai perangkat keterampilan hidup yang diperlukan dalam proses perkembangan dan pertumbuhan anak selanjutnya.
Aksi Nyata Transisi PAUD-SD 1 Penguatan di Awal Tahun Ajaran Baru untuk Mendukung Perkembangan Anak
Aksi nyata transisi PAUD-SD 1 di awal tahun ajaran baru bertujuan untuk mendukung perkembangan anak secara psikologis, emosional, dan akademis melalui pendekatan yang menyenangkan dan berbasis kebutuhan anak.
Berdasarkan panduan aksi nyata transisi PAUD-SD, 3 aktivitas kunci berikut ini mendukung penguatan kepercayaan diri siswa dalam masa transisi seperti penjelasan di bawah ini.
1. PPDB dengan Strategi yang Mendukung Penguatan Transisi PAUD-SD
Strategi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang mendukung transisi PAUD ke SD tidak lagi mengandalkan tes calistung (baca, tulis, hitung) yang dianggap menekan anak-anak di usia dini.
ADVERTISEMENT
Sebagai gantinya, PPDB fokus pada pendekatan yang lebih holistik, seperti mengenal kebutuhan emosional dan perkembangan anak.
Kegiatan alternatif yang mendukung penguatan transisi ini bisa berupa observasi sederhana yang tidak menekan anak, serta aktivitas yang menggali minat dan bakat mereka.
Melalui strategi ini, sekolah dapat lebih memahami profil setiap anak, sehingga dapat merancang metode pengajaran yang sesuai dengan tahap perkembangan anak tanpa memaksakan kemampuan akademis di awal.
2. Penguatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS)
MPLS dirancang untuk membantu anak-anak mengenal lingkungan sekolah secara bertahap dan menyenangkan.
Kegiatan ini biasanya dilakukan dalam tiga hari pertama di awal tahun ajaran, di mana anak-anak diajak untuk mengeksplorasi ruang kelas, bertemu dengan teman baru, serta mengenal guru dan fasilitas sekolah.
ADVERTISEMENT
Penguatan MPLS bertujuan untuk mengurangi rasa cemas dan stres anak dalam menghadapi lingkungan baru yang lebih besar dan lebih terstruktur dibandingkan dengan PAUD.
Kegiatan ini dilakukan melalui pendekatan bermain dan berinteraksi sosial, sehingga anak-anak dapat merasa lebih nyaman dan percaya diri di sekolah.
3. Pengenalan Peserta Didik dengan Menggunakan Asesmen Awal
Asesmen awal dilakukan untuk mengetahui potensi, minat, dan karakteristik dasar anak di awal masa transisi dari PAUD ke SD. Asesmen ini tidak berupa tes akademis formal, melainkan observasi terhadap perilaku, kemampuan sosial, dan keterampilan dasar anak.
Guru dapat mengamati bagaimana anak berinteraksi dengan teman sebayanya, bagaimana mereka menyelesaikan tugas-tugas sederhana, serta bagaimana mereka merespons instruksi.
Hasil dari asesmen ini digunakan sebagai panduan untuk merancang kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan anak, serta untuk memfasilitasi adaptasi yang lebih lancar di lingkungan sekolah.
ADVERTISEMENT
Ketiga aktivitas aksi nyata transisi PAUD-SD 1 di awal tahun ajaran baru ini saling melengkapi untuk memastikan anak-anak mendapatkan dukungan optimal dalam menghadapi transisi dari PAUD ke SD, sehingga mereka dapat memulai proses belajar dengan rasa percaya diri dan kenyamanan.(VAN)
Baca juga: 4 Contoh Kegiatan Asesmen Sumatif untuk PAUD