Kerajaan-Kerajaan Islam di Nusa Tenggara dan Sejarah Singkatnya

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
Konten dari Pengguna
12 November 2023 14:51 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi kerajaan kerajaan islam di nusa tenggara. Sumber: www.unsplash.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kerajaan kerajaan islam di nusa tenggara. Sumber: www.unsplash.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kehadiran Islam di Indonesia terjadi sekitar abad ke-13 Masehi, ditandai dengan adanya makam dari Sultan Malik as-Saleh yang mangkat pada 696 Hijriah atau 1297 Masehi. Penyebaran Islam juga terlihat dari adanya kerajaan-kerajaan Islam di Nusa Tenggara, baik Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat.
ADVERTISEMENT
Menurut buku Studi Islam Kontemporer, Prof. Dr. H. Faisal Ismail, M. A (2018:255), ajaran tasawuf atau gerakan praktik tarekat tumbuh subur di lingkungan istana-istana kerajaan dan kesultanan di kawasan Sumatra, Jawa, Nusa Tenggara, Sulawesi, Kalimantan, dan Maluku.
Kerajaan-kerajaan Islam di Nusantara meninggalkan sejumlah manuskrip yang berisi ajaran-ajaran tarekat dan memunculkan nama-nama besar di bidang ini.

Kerajaan-Kerajaan Islam di Nusa Tenggara Timur

Ilustrasi kerajaan kerajaan islam di nusa tenggara. Sumber: www.unsplash.com
Berdirinya kerajaan-kerajaan Islam di Nusa Tenggara berawal dari hadirnya agama Islam di sana. Agama Islam dibawa ke wilayah Nusa Tenggara Timur, tepatnya di Pulau Solor pada abad ke-15 oleh Syahbudin bin Salman Al-Faris yang merupakan seorang ulama dan pedagang.
Syahbudin bin Salman Al-Faris juga dikenal sebagai Sultan Menanga. Ia berhasil menyebarkan Islam. yang dibuktikan dengan mengawini putri Raja Sangaji Dasi dari Kerajaan Lamakera di Solor.
ADVERTISEMENT
Berikut beberapa kerajaan Islam di Nusa Tenggara Timur yang berada dalam persekutuan melawan Portugis.

1. Kerajaan Lohayong

Lohayong sering disebut sebagai kerajaan tertua dari Kerajaan Islam Lima Pantai atau Solor Watan Lema. Anggapan ini dinisbahkan pada lokasi Lohayong sebagai pelabuhan transito penting di daerah Nusa Tenggara Timur.
Lokasi Lahayong berada di persimpangan antara Ternate di Utara, komoditi kayu cendana di Selatan, dan sejarah kekuasaan Majapahit di Dompu, menjadikan Lohayong daerah yang paling strategis.
Koalisi Kerajaan Lima Pantai dibantu oleh VOC berhasil merebut Benteng Portugis di Lohayong pada tahun 1645. Selanjutnya, pemerintahan persekutuan Kerajaan Lima Pantai dipusatkan di Lohayong yang dipimpin oleh Sultan Menanga.

2. Kerajaan Lamakera

Kerajaan Lamakera terletak di sebelah timur dari Kerajaan Lohayong. Lamakera menjadi tempat pertama yang disinggahi Sultan Menanga di Pulau Solor, sebelum akhirnya menyiarkan agama dan membangun pemerintahan di Menanga, sebuah lokasi di perbatasan antara Lohayong dan Lamakera.
ADVERTISEMENT
Lamakera menjadi tempat yang paling dinamis dari sisi perkembangan pendidikan dan kebudayaannya. Gerakan pendidikan Islam yang berpengaruh di NTT, dipelopori oleh Abdul Syukur putra Raja Lamakera, Ibrahim Dasi.

3. Kerajaan Lamahala

Secara geografis, Kerajaan Lamahala merupakan kerajaan terkecil diantara 4 kerajaan lainnya. Lamahala, yang tidak lebih besar dari sebuah desa, sekarang menjadi distrik administratif desa yang terletak di selatan Pulau Adonara.
Masyarakat Lamahala cenderung spontan dan relatif puritan dalam beragama. Mereka mempunyai semangat tinggi dalam membela agama. Sejumlah organisasi keagamaan yang pun hadir di wilayah ini.

4. Kerajaan Terong

Kerajaan Terong berada di sebelah Kerajaan Lamahala di Pulau Adonara. Pulau Adonara terbagi dalam 4 daerah kekuasaan yaitu Kerajaan Larantuka, Kerajaan Adonara, Kerajaan Lamahala, dan Kerajaan Terong.
ADVERTISEMENT
Karakter masyarakat dan kepemimpinan sosial di kerajaan ini terkesan berwarna Islam tradisional. Hal ini ditandai dengan ritual-ritual keagamaan yang cenderung masih mempertahankan nilai serta tradisi dan pengakuan adanya karomah wali.

5. Kerajaan Labala

Kerajaan Labala terletak di Pulau Lembata. Kekuasaan Pulau Lembata dibagi menjadi 3 kerajaan, diantaranya Larantuka, Adonara dan Labala. Hanya Labala yang mendeklarasikan dirinya sebagai Kerajaan Islam.
Sedangkan Adonara tidak menyatakan diri sebagai Kerajaan Islam, walaupun pada banyak keluarga kerajaan yang beragama Islam.
Meskipun kerajaan-kerajaan Islam di Nusa Tenggara telah mengalami kepunahan atau perubahan signifikan dalam sejarahnya, tetapi warisannya tetap hidup dalam bentuk arsitektur, seni, tradisi, dan nilai-nilai yang membentuk identitas budaya Nusa Tenggara.
ADVERTISEMENT
Keberadaan kerajaan Islam di wilayah ini tidak hanya mencerminkan sejarah panjang Islam di Indonesia, tetapi juga menggambarkan toleransi dan integrasi budaya yang menjadi kekayaan Nusa Tenggara hingga saat ini.(VAN)