Ketahui 3 Nama Kain Tradisional dari NTT

Ilustrasi nama kain tradisional dari NTT. Sumber: Unplash/Iniizah

Nusa Tenggara Timur (NTT) merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang kaya akan warisan budaya. Wilayah tersebut memiliki warisan budaya benda berupa kain tradisional. Lantas, apa nama kain tradisional dari NTT?

Istilah kain tradisional diartikan sebagai kain yang berasal dari budaya daerah lokal yang biasanya dibuat secara tradisional. Kain ini sendiri memiliki keunikan dari segi desain motif dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.

Nama Kain Tradisional dari NTT, Masyarakat Wajib Tau!

Ilustrasi nama kain tradisional dari NTT. Sumber: Unplash/asadullah al fakhri

Nusa Tenggara Timur (NTT) termasuk provinsi kepulauan yang terdiri atas tiga pulau besar, yaitu Sumbawa, Flores dan Timor. Namun, ada juga pulau kecil di NTT misalnya Rote, Ndao, Sawu dan lain sebagainya.

Provinsi ini memiliki keragaman budaya yang sangat kaya, yaitu terdiri atas puluhan suku dengan lebih dari 100 dialek bahasa. Meski memiliki adat istiadat yang berbeda, ternyata wilayah di NTT memiliki kesamaan, yakni sama-sama membuat kain tenun.

Kain tenun merupakan karya kerajinan yang dihasilkan dengan teknik menenun. Teknik menenun sendiri dilakukan dengan cara memanjang dan melintang secara berulang hingga menjadi suatu motif kain tenun.

Dikutip dari buku Tenun NTT : Chic Mengolah Wastra Indonesia oleh Stephanus Hamy (2009) ragam hias dari kain tenun asal NTT ini memiliki ciri khas tersendiri dengan benang merah berupa motif tokoh mitos, hewan dan tumbuhan yang ada di sekeliling, cerita wujud abstraktif.

Berikut ini beberapa nama kain tradisional dari NTT sebagai warisan budaya bangsa.

1. Tenun Songke

Proses pembuatan kain tradisional dari NTT ini mirip dengan pembuatan tenun Buna, ya itu memakai benang yang telah diwarnai. Jenis kain tenun ini banyak ditemukan di beberapa daerah di Kupang, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Belu, Alor, Flores Timur, Lembata, Sikka, Ngada, Manggarai.

2. Tenun Buna

Nama kain tenun ini berasal dari istilah yang ada di daerah Timor Tengah Utara. Pasalnya proses menenun dalam membuat ragam hias ini menggunakan benang yang telah diwarnai terlebih dahulu. Persebaran kain tenun ini mencakup daerah Kupang, Belu, Timor Tengah Selatan dan Timor Tengah Utara.

3. Tenun Ikat

Kain tenun ini memiliki bentuk motif yang diperoleh dari proses pengikatan benang. Nantinya benang yang diikat tersebut, dicelup warna. Bagian yang tidak diikat akan menyerap warna celupan. Daerah penyebaran kain tenun ikat ini hampir merata di seluruh NTT kecuali daerah Manggarai dan sebagian daerah Ngada.

Demikianlah penjelasan tentang nama kain tradisional dari NTT (Nusa Tenggara Timur). Setelah memahami kain tradisional ini diharapkan pembaca dapat melestarikannya dalam kehidupan sehari-hari. (NTA)

Baca juga: Sejarah dan Makna Motif Tumpal pada Batik