Konten dari Pengguna

Ketahui Jenis Negosiasi Berdasarkan Cara Penyampaiannya

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
27 Januari 2025 15:09 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Jenis Negosiasi Berdasarkan Cara Penyampaiannya. Sumber: Pexels/RDNE Stock Project
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Jenis Negosiasi Berdasarkan Cara Penyampaiannya. Sumber: Pexels/RDNE Stock Project
ADVERTISEMENT
Negosiasi adalah salah satu kegiatan yang sering ditemukan setiap hari, baik dalam bisnis ataupun dalam kehidupan sehari-hari. Ada berbagai jenis-jenis negosiasi yang dapat ditemukan, salah satunya adalah jenis negosiasi berdasarkan cara penyampaiannya.
ADVERTISEMENT
Proses negosiasi melibatkan tawar-menawar, diskusi, dan kompromi untuk menemukan solusi yang dapat diterima oleh semua pihak. Keberhasilan negosiasi tergantung pada kemampuan komunikasi, pemahaman kebutuhan masing-masing pihak, dan keinginan untuk mencapai kesepakatan yang adil.

Jenis Negosiasi Berdasarkan Cara Penyampaiannya

Ilustrasi Jenis Negosiasi Berdasarkan Cara Penyampaiannya. Sumber: Pexels/Tirachard Kumtanom
Mengutip buku Komunikasi dan Negosiasi Bisnis karya Gunawan Wiradharma, dkk (2023:64) negosiasi adalah proses yang melibatkan dua orang atau lebih yang saling berinteraksi mencari suatu kesepakatan kedua belah pihak dan mencapai tujuan yang dikehendaki bersama.
Tujuan dari negosiasi adalah untuk menyelesaikan perbedaan pendapat atau kepentingan dengan cara yang menguntungkan semua pihak yang terlibat. Berikut ini beberapa jenis negosiasi berdasarkan cara penyampaiannya yang dapat diketahui.

1. Negosiasi Lisan

Negosiasi lisan dilakukan melalui percakapan langsung, baik tatap muka maupun melalui telepon/video konferensi. Keuntungannya adalah respons cepat dan komunikasi non-verbal yang membantu pemahaman lebih baik.
ADVERTISEMENT
Namun, risiko kesalahpahaman lebih tinggi karena tidak ada bukti tertulis. Cocok untuk masalah sederhana atau membangun hubungan awal.

2. Negosiasi Tertulis

Negosiasi tertulis menggunakan surat, email, atau dokumen resmi untuk menyampaikan tawaran. Keuntungannya adalah memiliki rekaman yang jelas dan sah untuk referensi di masa depan.
Negosiasi ini lebih lambat dan kaku dibandingkan lisan, namun mengurangi potensi kesalahpahaman. Biasanya digunakan untuk hal-hal yang lebih kompleks.

3. Negosiasi Langsung

Negosiasi langsung terjadi saat kedua pihak bertemu fisik untuk berkomunikasi. Ini memungkinkan komunikasi yang lebih transparan dengan ekspresi wajah dan bahasa tubuh yang dapat membantu pemahaman.
Proses ini cepat dan efektif, tetapi membutuhkan waktu dan tempat yang disepakati. Cocok untuk isu yang lebih mendesak atau penting.

4. Negosiasi Tidak Langsung

Negosiasi tidak langsung dilakukan melalui perantara atau media, seperti email atau telepon. Hal ini mengurangi ketegangan karena pihak-pihak tidak bertemu langsung.
ADVERTISEMENT
Namun, prosesnya lebih lambat karena adanya perantara. Cocok saat pihak-pihak berjauhan atau tidak dapat bertemu langsung.

5. Negosiasi Formal

Negosiasi formal melibatkan prosedur yang terstruktur, biasanya dalam acara resmi. Proses ini lebih teratur dan mengikat secara hukum, cocok untuk kesepakatan yang kompleks.
Negosiasi ini lebih lambat dan kaku karena prosedur yang harus diikuti, namun memberikan jaminan keamanan hukum. Biasanya digunakan dalam konteks bisnis besar atau perjanjian internasional.

6. Negosiasi Informal

Negosiasi informal dilakukan dengan cara santai, tanpa aturan baku. Prosesnya lebih cepat dan fleksibel, karena pihak-pihak lebih terbuka dan tidak terikat prosedur.
Namun, kurang cocok untuk isu yang memerlukan keputusan formal atau besar. Biasanya dilakukan untuk hal-hal yang sederhana atau dalam hubungan yang sudah akrab.
ADVERTISEMENT
Pemilihan jenis negosiasi berdasarkan cara penyampaiannya ini bergantung pada konteks dari situasi yang dihadapi. Setiap jenis negosiasi memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, sehingga pemilihan metode yang tepat sangat bergantung pada konteks, tujuan, serta hubungan antara pihak-pihak yang terlibat. (BAI)