Konten dari Pengguna

Ketahui Kaidah Kebahasaan Teks Ulasan dan Penjelasannya

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
15 Januari 2025 17:11 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Kaidah Kebahasaan Teks Ulasan. Sumber: Pexels/Gul Isik
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Kaidah Kebahasaan Teks Ulasan. Sumber: Pexels/Gul Isik
ADVERTISEMENT
Setiap teks dalam bahasa Indonesia memiliki kaidah kebahasaan. Setiap jenis teks memiliki kaidah kebahasaan yang berbeda-beda sesuai dengan komunikasinya. Kaidah kebahasaan teks ulasan merupakan salah satu hal yang sangat penting diperhatikan dalam menyusun teks ulasan.
ADVERTISEMENT
Kaidah kebahasaan adalah aturan atau ciri khas penggunaan bahasa dalam suatu jenis teks tertentu. Kaidah kebahasaan mencakup struktur, pola, dan pilihan kata yang sesuai dengan tujuan dan fungsi teks.

Kaidah Kebahasaan Teks Ulasan

Ilustrasi Kaidah Kebahasaan Teks Ulasan. Sumber: Pexels/Perfecto Capucine
Mengutip buku Konsep Dasar Bahasa Indonesia Sekolah Dasar, Fitri Puji Rahmawati, dkk (2023:195), teks ulasan adalah suatu teks yang mengulas suatu karya yang bentuknya dapat berupa resensi atau apresiasi atau dapat pula sebagai kritik.
Kaidah kebahasaan teks ulasan mencakup beberapa ciri bahasa tertentu yang membantu penyusunan teks agar lebih jelas, logis, dan persuasif. Berikut ini beberapa kaidah kebahasaan dalam teks ulasan yang penting untuk diperhatikan.

1. Menggunakan Konjungsi Penyebab

Konjungsi penyebab digunakan untuk menghubungkan ide-ide yang menunjukkan sebab-akibat dalam ulasan. Kata-kata seperti karena, oleh karena itu, dan sebab membantu pembaca memahami alasan di balik penilaian yang diberikan.
ADVERTISEMENT
Misalnya, jika ulasan menyatakan bahwa sebuah film tidak menarik, alasan seperti kurangnya pengembangan karakter dapat dijelaskan dengan menggunakan konjungsi penyebab.

2. Menggunakan Kalimat Opini

Kalimat opini menunjukkan sudut pandang subjektif penulis terhadap karya yang diulas. Ini memberikan ruang bagi penulis untuk menyampaikan perasaan, pemikiran, dan kesan pribadi. Kalimat opini sering diawali dengan frasa, seperti menurut saya, saya rasa, atau bagi saya.

3. Menggunakan Kalimat Saran

Kalimat saran bertujuan memberikan rekomendasi atau kritik membangun kepada pembaca atau pencipta karya. Penulis ulasan sering menyarankan apakah karya tersebut layak dinikmati atau apa yang bisa diperbaiki. Contohnya, “Film ini cocok untuk ditonton bersama keluarga karena pesan moralnya sangat kuat.”

4. Menggunakan Pronomina

Pronomina, seperti saya, kita, atau Anda, digunakan untuk membangun koneksi dengan pembaca. Pronomina saya menunjukkan opini pribadi, sedangkan kita atau Anda dapat melibatkan pembaca dalam ulasan. Contohnya, “Kita semua dapat menikmati film ini karena alur ceritanya yang universal.”
ADVERTISEMENT

5. Menggunakan Adjektiva (Kata Sifat)

Adjektiva sangat penting dalam teks ulasan karena menggambarkan kualitas atau ciri suatu karya. Kata sifat, seperti mengesankan, membosankan, atau menginspirasi, membantu pembaca mendapatkan gambaran tentang pengalaman penulis terhadap karya tersebut. Dengan adjektiva, teks ulasan menjadi lebih deskriptif dan menarik.

6. Menggunakan Kata Kerja Material dan Relasional

Kata kerja material menggambarkan tindakan konkret dalam karya, seperti “Penulis menyusun plot dengan cermat.” Sementara itu, kata kerja relasional menghubungkan subjek dengan identitas atau sifatnya, seperti “Novel ini adalah salah satu karya terbaik tahun ini.” Penggunaan kedua jenis kata kerja ini membuat ulasan lebih faktual dan menarik.

7. Menggunakan Bahasa Evaluatif

Bahasa evaluatif memberikan penilaian terhadap aspek-aspek tertentu dari karya, baik secara positif maupun negatif. Kata-kata, seperti bagus, luar biasa, atau kurang maksimal, sering digunakan. Evaluasi yang jelas dan jujur membantu pembaca memahami nilai karya yang diulas.
ADVERTISEMENT
Memahami kaidah kebahasaan teks ulasan dapat membantu teks ulasan menjadi lebih komunikatif, menarik, dan memberikan pemahaman yang mendalam kepada pembaca. Kaidah kebahasaan menjadi pedoman agar teks dapat dipahami dan diterima oleh pembaca sesuai dengan konteksnya. (BAI)