Ketahui Sebutan bagi Pelaku dalam Cerita

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
Konten dari Pengguna
10 April 2024 9:31 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi pelaku dalam cerita disebut. Sumber: www.unsplash.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pelaku dalam cerita disebut. Sumber: www.unsplash.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dalam sebuah cerita, karakter yang menggerakkan alur cerita memiliki peran yang penting. Semua karakter menjadi jendela bagi pembaca untuk memahami pesan yang ingin disampaikan oleh penulis. Pelaku dalam cerita disebut dengan tokoh, yang secara tidak langsung menuntun pembaca untuk memahami sebuah peristiwa.
ADVERTISEMENT
Menurut buku Tema dan Amanat dalam Cerita Pendek Indonesia, Marwoto (2020:24), biasanya, dalam suatu cerita ada tokoh utama dan ada juga tokoh figuran atau tokoh kecil. Dengan adanya tokoh utama beserta masalah yang dihadapinya, diharapkan cerita akan menghasilkan suatu kesan yang tunggal.

Pelaku dalam Cerita disebut Tokoh dengan Beragam Karakter

Ilustrasi pelaku dalam cerita disebut. Sumber: www.unsplash.com
Penciptaan tokoh dalam cerita adalah wujud dari daya cipta dan kreasi serta imajinasi dari pengarangnya. Upaya ini bertujuan agar pembaca merasa percaya dan dekat dengan semua tokoh dalam cerita tersebut.
Karena pelaku dalam cerita disebut dengan tokoh, maka tokoh tersebut merupakan sesuatu yang berwujud, entah itu hewan maupun manusia, yang memiliki peran dalam sebuah cerita. Lantas, apa saja sebutan bagi para tokoh ini? Berikut penjelasannya.
ADVERTISEMENT

1. Protagonis

Protagonis adalah karakter utama dalam cerita. Mereka biasanya adalah tokoh yang mengalami perkembangan atau perubahan signifikan sepanjang alur cerita. Protagonis sering kali menjadi pusat perhatian pembaca dan menggerakkan alur cerita menuju puncak konflik.
Contoh dari protagonis dapat ditemukan dalam kisah-kisah, seperti Harry Potter dalam serial Harry Potter karya J.K. Rowling atau Frodo Baggins dalam trilogi The Lord of the Rings karya J.R.R. Tolkien.

2. Antagonis

Antagonis adalah karakter yang bertentangan dengan protagonis dalam cerita. Mereka sering kali menjadi penyebab konflik utama dan berusaha untuk menghalangi atau mengalahkan protagonis.
Antagonis tidak selalu identik dengan kejahatan; mereka bisa saja memiliki motif atau tujuan yang berbeda dengan protagonis. Sebagai contoh, dalam kisah Cinderella, ibu tiri merupakan antagonis yang membuat Cinderella menderita.
ADVERTISEMENT

3. Tritagonis

Tritagonis adalah karakter ketiga yang memiliki peran yang cukup penting dalam cerita, meskipun tidak sebesar protagonis dan antagonis. Mereka dapat memberikan dukungan kepada protagonis atau menjadi penghalang tambahan dalam perjalanan mereka.
Tritagonis sering kali memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perkembangan cerita, meskipun tidak sebesar protagonis atau antagonis. Contoh tritagonis dapat ditemukan dalam karakter, seperti Ron Weasley dalam serial Harry Potter.

4. Karakter Pendukung

Karakter pendukung adalah karakter yang tidak memiliki peran utama dalam cerita, tetapi masih memberikan kontribusi yang berarti terhadap alur cerita. Mereka bisa saja memberikan bantuan, nasihat, atau menjadi sumber konflik kecil yang mendukung pengembangan karakter utama.
Karakter pendukung ini dapat beragam, mulai dari teman dekat protagonis, anggota keluarga, hingga tokoh-tokoh kecil yang muncul dalam satu atau dua adegan saja.
ADVERTISEMENT

5. Karakter Figuran

Karakter figuran adalah karakter yang muncul dalam cerita, tetapi tidak memiliki peran yang signifikan dalam pengembangan alur atau karakter.
Mereka sering kali hadir sebagai latar belakang atau untuk menambah kedalaman dunia fiksi yang diciptakan oleh penulis. Meskipun demikian, karakter figuran tetaplah penting dalam menciptakan atmosfer dan situasi dalam cerita.
Dengan mengetahui istilah pelaku dalam cerita disebut sebagai tokoh, maka tentunya menjadi hal penting untuk memahami dinamika dan struktur cerita secara keseluruhan. Jadi, pembaca dapat lebih menikmati dan menghargai setiap elemen yang ada dalam cerita yang mereka baca. (VAN)