Konten dari Pengguna

Macam-Macam Fauna Hutan Hujan Tropis di Indonesia

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
18 Februari 2024 20:55 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi untuk fauna hutan hujan tropis di Indonesia. Sumber: pexels.com/Klub Boks
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi untuk fauna hutan hujan tropis di Indonesia. Sumber: pexels.com/Klub Boks
ADVERTISEMENT
Terdapat berbagai macam fauna hutan hujan tropis yang dapat ditemukan di Indonesia. Fauna hutan hujan tropis yang terdapat di Indonesia di antaranya adalah badak dan orangutan.
ADVERTISEMENT
Hutan hujan tropis di Indonesia tersebar antara lain di wilayah Sumatera, Kalimantan, Jawa, dan Papua. Semua wilayah itu memiliki satwa endemik yang perlu dijaga dan dilestarikan.

Macam-Macam Fauna Hutan Hujan Tropis

Ilustrasi untuk fauna hutan hujan tropis. Sumber: pexels.com/Venkat Ragavan
Mengutip buku Geografi: Membuka Cakrawala Dunia untuk Kelas XI SMA/MA Program Ilmu Pengetahuan Sosial oleh Bambang Utoyo (2009: 9), hutan hujan tropis tersebar pada wilayah di sekitar ekuator atau khatulistiwa, yaitu sekitar lintang 10 derajat lintang utara sampai 10 derajat lintang selatan dengan rata-rata suhu terdingin di atas 18 derajat celsius.
Daerah penyebaran hutan hujan tropis di muka bumi antara lain di sebagian wilayah Indonesia, terutama di Pulau Sumatra, Pulau Jawa, Pulau Kalimantan, dan Papua.
Hutan hujan tropis juga terdapat di wilayah dataran rendah Amazon (Brazil), sebagian besar Amarika Tengah, wilayah Afrika sekitar khatulistiwa seperti Zaire, Kongo, Gabon, Nigeria, dan Kenya.
ADVERTISEMENT
Hutan hujan tropis memiliki kekayaan flora dan fauna yang beragam. Fauna hutan hujan tropis memiliki kekhasan tersendiri, yaitu sebagai berikut:

1. Badak Sumatera

Menurut buku Dunia Fauna: Satwa Endemik di Indonesia oleh Ryzald Mahendra Putra (2022: 4), badak sumatera adalah satu-satunya badak asia yang memiliki dua buah cula. Satwa langka ini juga memiliki kekhasan lainnya, yaitu mempunyai rambut terbanyak dibandingkan dengan sub-spesies badak yang ada di dunia.
Badak Sumatera memiliki kulit yang berwarna coklat keabuan atau kemerahan dan telinga yang berukuran besar. Habitat dari satwa ini meliputi hutan rawa dataran rendah hingga daerah hutan perbukitan.

2. Gajah Sumatera

Gajah Sumatera adalah mamalia terbesar yang ada di Indonesia. Ciri umum fauna ini adalah memiliki belalai. Belalai berfungsi untuk mencari makanan atau minuman dengan cara menggenggam atau memegangnya pada bagian ujung belalai.
ADVERTISEMENT
Gajah Sumatera termasuk dalam golongan satwa yang status konservasinya terancam punah.
Dalam peraturan perundang-undangan, yaitu Undang-Undang No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, Gajah Sumatera merupakan satwa yang keberadaannya dilindungi.

3. Beruang Madu

Beruang madu adalah jenis beruang terkecil. Satwa ini memiliki nama ilmiah Helarctos malayanus. Beruang jenis ini adalah fauna khas dari Kalimantan Timur.
Beruang madu memiliki ciri bulu yang pendek dengan warna hitam. Beruang masu termasuk dalam hewan omnivora. Hewan ini bersarang di gua atau lubang pada pohon.

4. Orangutan

Orangutan terdapat di Kalimantan dan Sumatera. Orangutan Sumatera memiliki nama latin Pongo abelii, sedangkan Orangutan Kalimantan memiliki nama latin Pongo pygmaeus. Orangutan memiliki panjang tubuh berkisar 1,25-1,5 meter.
ADVERTISEMENT
Satwa langka ini memiliki ciri khas rambut pada tubuh yang berwarna kemerahan. Orangutan adalah salah satu jenis satwa langka yang dilindungi di Indonesia.
Saat ini terdapat berbagai konservasi orangutan di Indonesia, salah satunya adalah Taman Nasional Tanjung Putih di Kalimantan Tengah.
Itulah macam-macam fauna hutan hujan tropis yang bisa ditemukan di Indonesia. Fauna yang telah disebutkan dalam penjelasan ini perlu dilestarikan keberadaannya. Selain itu, habitat tempat tinggal fauna tersebut juga perlu dilestarikan dan dijaga agar tidak berdampak pada buruk bagi ekosistem di dalamnya. (IND)