Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Macam-macam Gaya Bahasa dalam Puisi
14 Mei 2024 14:57 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ada berbagai macam gaya bahasa dalam puisi . Gaya bahasa digunakan penyair untuk menuangkan ekspresi dan imajinasinya. Tujuannya adalah untuk menekankan atau menegaskan makna yang ingin disampaikan oleh panyair.
ADVERTISEMENT
Puisi adalah ragam sastra yang bahasanya teritak oleh irama, matra, dan penyusunan larik dan bait. Ada banyak unsur kebahasaan dalam puisi. Salah satunya adalah gaya bahasa yang digunakan penyair.
Gaya Bahasa dalam Puisi
Menurut buku Seni Mengenal Puisi oleh Agnes Pitaloka dan Amelia Sundari (2020: 71), gaya bahasa atau yang dikenal sebagai majas adalah cara pemilihan bahasa yang digunakan penyair dalam puisinya untuk menyampaikan kesan tertentu dengan makna konotatif dan kias. Gaya bahasa dalam puisi digunakan agar penyair dapat mengarahkan emosi pembaca ke arah tertentu sesuai dengan konteks puisi dibuat.
Menurut buku Majas dan Peribahasa oleh Hadi Gunawan (2019: 8), ada 4 jenis gaya bahasa (majas), yaitu sebagai berikut:
1. Majas Perbandingan
Majas perbandingan adalah kata-kata berkias yang menimbulkan perbandingan untuk membuat kesan atau pengaruh tertentu bagi pendengar atau pembaca. Ciri dari majas perbandingan adalah adanya hal yang diperbandingkan, baik secara langsung maupun tidak.
ADVERTISEMENT
Salah satu jenis majas perbandingan adalah majas personifikasi, yaitu gaya bahasa yang digunakan untuk menggantikan fungsi benda mati. Contoh:
Selain itu, ada pula majas metafora yang digunakan sebagai kiasan yang secara eksplisit mewakili suatu maksud lain berdasarkan persamaan atau perbandingan. Contoh:
2. Majas Pertentangan
Majas pertentangan adalah gaya bahasa dalam karya sastra yang menggunakan kata-kata kiasan yang memiliki maksud berlawanan dengan arti sebenarnya.
Jenis majas yang termasuk dalam majas pertentangan adalah majas oksimoron dan majas paradoks. Majas oksimoron adalah majas yang di dalam satu frase itu terdapat suatu paradoks. Contoh:
ADVERTISEMENT
Majas Paradoks adalah majas yang mengungkapkan dua hal yang berlawanan meski keduanya benar secara kenyataan. Contoh:
3. Majas Sindiran
Majas sindiran adalah gaya bahasa yang menggunakan kata-kata kiasan dengan tujuan untuk memberikan sindiran kepada seseorang, perilaku, dan suatu kondisi.
Majas yang termasuk dalam majas sindiran adalah majas ironi dan majas sarkasme. Majas ironi adalah majas yang di dalamnya terdapat hal-hal yang ironis, sedangkan majas sarkasme adalah gaya bahasa sindiran dengan sifat kasar, langsung, dan menohok.
Contoh majas ironi:
ADVERTISEMENT
Contoh majas sarkasme:
4. Majas Penegasan
Majas penegasan adalah suatu gaya bahasa yang bertujuan untuk menyatakan sesuatu secara tegas untuk meningkatkan pemahaman dan kesan kepada pembaca atau pendengar.
Jenis majas yang termasuk dalam majas penegasan adalah majas repetisi dan majas aliterasi. Majas repetisi adalah majas dengan pengulangan kata frasa atau klausa dalam sebuah kalimat dengan maksud menegaskan. Contoh:
Majas aliterasi adalah majas yang menggunakan pengulangan konsonan di awal kata dengan berurutan. Jadi, pada huruf pada awal kata itu, diulang pada kata berikutnya. Contoh:
Gaya bahasa ini digunakan sebagai ekspresi kebahasaan penyair dalam membuat puisi. Semoga dapat menambah wawasan mengenai gaya bahasa dalam puisi. (IND)
ADVERTISEMENT
Baca juga: 4 Contoh Irama dalam Puisi