Konten dari Pengguna

Makna Bendera Setengah Tiang dan Sejarahnya

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
1 Oktober 2024 6:09 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Makna Bendera Setengah Tiang. Sumber: Unsplash/Inna Safa
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Makna Bendera Setengah Tiang. Sumber: Unsplash/Inna Safa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bendera setengah tiang adalah bendera yang dikibarkan di posisi setengah dari tiang bendera, bukan di puncak tiang seperti biasanya. Tentu terdapat makna bendera setengah tiang dan juga sejarahnya yang menarik untuk diketahui.
ADVERTISEMENT
Penggunaan bendera setengah tiang diatur oleh pemerintah, terutama oleh Presiden atau Kementerian terkait. Keputusan untuk mengibarkan bendera setengah tiang biasanya diumumkan secara resmi melalui instruksi presiden, peraturan, atau surat edaran.

Makna Bendera Setengah Tiang

Ilustrasi Makna Bendera Setengah Tiang, Sumber: Pexels/Deden R
Mengutip buku Pancasila, Merdeka Belajar dan Kemerdekaan Pendidik karya Marinda Sari Sofiyana, dkk (2021:22) makna bendera setengah tiang menandai bangsa Indonesia sedang berkabung memperingati atas meninggalnya putra-putri terbaik bangsa atau pahlawan bangsa. Bendera setengah tiang ini biasanya dikibarkan tiap 30 September memperingati G30S/PKI.
Bendera setengah tiang memiliki makna yang kuat dalam berbagai kebudayaan di dunia, termasuk di Indonesia. Di Indonesia, tradisi menaikkan bendera setengah tiang memiliki akar sejarah yang berkaitan erat dengan perjuangan kemerdekaan dan penghormatan terhadap pahlawan bangsa.
ADVERTISEMENT

Sejarah Bendera Setengah Tiang

Ilustrasi Makna Bendera Setengah Tiang. Sumber: Unsplash/Royhan Firdaus
Setelah memahami makna bendera setengah tiang, perlu juga memahami sejarah dari pengibaran bendera setengah tiang ini. Di Indonesia, tradisi penggunaan bendera setengah tiang secara resmi diatur dalam beberapa peraturan, salah satunya adalah melalui Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan.
Pengibaran bendera setengah tiang pertama kali digunakan untuk memperingati peristiwa atau tokoh besar dalam sejarah kemerdekaan dan perjuangan bangsa Indonesia. Berikut beberapa peristiwa bersejarah di mana bendera setengah tiang digunakan di Indonesia.

1. Meninggalnya Soekarno dan Mohammad Hatta

Ketika dua proklamator kemerdekaan Indonesia ini meninggal dunia, bendera setengah tiang dikibarkan sebagai penghormatan terhadap jasa mereka dalam mendirikan negara Indonesia. Soekarno wafat pada 21 Juni 1970, sementara Hatta wafat pada 14 Maret 1980.
ADVERTISEMENT

2. Tragedi Nasional atau Bencana Besar

Saat terjadi tragedi nasional atau bencana besar yang memakan banyak korban, pemerintah sering kali menyerukan pengibaran bendera setengah tiang sebagai bentuk solidaritas dan penghormatan. Misalnya, setelah tsunami Aceh pada 26 Desember 2004, bendera dikibarkan setengah tiang di berbagai wilayah.

3. Peringatan Hari Pahlawan

Setiap tanggal 10 November, dalam rangka memperingati Hari Pahlawan, bendera merah putih dikibarkan setengah tiang sebagai penghormatan kepada para pahlawan yang gugur dalam pertempuran Surabaya dan perjuangan kemerdekaan lainnya.

4. Peringatan Reformasi 1998

Setelah peristiwa reformasi yang mengakibatkan banyak korban jiwa, pengibaran bendera setengah tiang juga menjadi simbol penghormatan dan peringatan akan pengorbanan mereka yang terlibat dalam perubahan politik di Indonesia.

5. Peringatan G30S/PKI

Pada peringatan tragedi G30S/PKI, bendera setengah tiang dikibarkan sebagai bentuk penghormatan terhadap para korban, khususnya para Pahlawan Revolusi yang tewas pada malam kudeta tersebut. Bendera setengah tiang ini menjadi simbol rasa duka yang mendalam atas pembunuhan tokoh-tokoh penting dalam militer Indonesia.
ADVERTISEMENT
Dengan adanya makna bendera setengah tiang dan sejarahnya, bendera setengah tiang menjadi lambang yang kuat dari duka cita, penghormatan, dan solidaritas nasional dalam menghadapi peristiwa besar atau kehilangan tokoh penting. (BAI)