Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Memahami Fungsi Situskeleton dan Komponen Penyusunnya
1 Juli 2023 14:50 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sitoskeleton merupakan salah satu dari bagian sebuah sel. Fungsi seitoskeleton sendiri untuk mempertahankan bentuk sel dan mengatur aktivitasnya. Bagian ini lebih sering dijumpai pada sel hewan .
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Biologi Jl. 1 Ed. 5 oleh Neil A. Campbell (2002:129) sitoskeleton memainkan peran utama dalam pengorganisasian struktur dan aktivitas sel. Sitoskeleton membuat sel mempunyai bentuk yang merupakan tempat terambatnya beberapa organel.
Fungsi Sitoskeleton
Sitoskeleton, yaitu sebuah bagian dari tubuh sel yang berfungsi sebagai kerangka sel. Fungsi sitoskeleton sendiri cukup banyak. Tak heran jika sitoskeleton berperan penting dalam segala aktivitas sel.
Sitoskeleton terdiri dari filamen yang berbentuk benang halus yang berasal dari protein. Protein yang terdapat pada serabut sitoskeleton, berupa protein aktin, protein tubulin, dan protein vimentin. Agar mudah memahaminya, simak fungsi sitoskeleton berikut ini.
ADVERTISEMENT
Filamen Penyusun Sitoskeleton
Fungsi sitoskeleton dalam sel sendiri tak lepas dari 3 filamen yang membentuknya. Filamen penyusun sitoskeleton dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu mikrotubulus, mikrofilamen, dan filamen intermediat. Berikut penjelasan lengkapnya.
1. Mikrotubulus
Filamen pertama penyusun sitoskeleton adalah mikrotubulus. Bentuk dari filamen ini layaknya batang berongga, yang tersusun dari protein globular.
Fungsi dari mikrotubulus adalah membantu pergerakan vesikel dari retikulum endoplasma menuju badan golgi hingga ke membran sel. Mikrotubulus juga dapat membentuk organel sitoplasma, seperti sentriol, silia, dan flagela.
2. Mikrofilamen atau Filamen aktin
Filamen kedua ialah mikrofilamen atau dapat disebut filamen aktin. Bebeda dengan mikrotubulus yang seperti batang, mikrofilamen ini berstruktur tipis. Filamen ini memiliki peran dalam menahan tegangan, membentuk sel, serta pergerakannya.
Filamen ini memiliki diameter yang lebih kecil dari mikrotubulus, yaitu sekitar 7 nm. Mikrofilamen hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron.
ADVERTISEMENT
3. Filamen Intermediat
Filamen terakhir ialah intermediat. Filamen ini tidak mudah rusak dibanding kedua filamen lainnya. Namun, memiliki bentuk yang lebih kecil dari mikrotubulus dan lebih besar dari mikrofilamen.
Karena kekuatannya yang tidak mudah rusak, filamen intermediat memiliki peran penting dalam menjaga dan memperbaiki posisi sel dalam sitoskeleton.
Filamen penyusun sitoskeleton ini disebut intermediat karena ukurannya yang berada di tengah-tengah mikrotubulus dan mikrofilamen.
Demikianlah penjelasan mengenai fungsi sitoskeleton dan beberapa komponen atau filamen penyusunnya. Semoga bermanfaat! (NUM)