Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Memahami Istilah FOMO, Penyebab, dan Dampak yang Dihasilkan
7 Juni 2023 16:38 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Akhir-akhir ini, sering kali ditemui istilah FOMO , terutama pada anak muda. FOMO adalah istilah mengenai ketakutan akan tren. Ketakutan ini merupakan dampak negatif terhadap kesehatan mental dari media sosial yang begitu masif dan mudah diakses.
ADVERTISEMENT
Dampaknya sendiri membuat seseorang mengalami rasa cemas. Bahkan, beberapa orang mengalami stress hingga depresi akibat sindrom yang satu ini.
Apa yang Dimaksud FOMO?
Menurut Przybylski, A. K. dalam bukunya Motivational, Emotional, And Behavioral Correlates Of Fear Of Missing Out (2013), FOMO adalah sebuah kecemasan akan kehilangan momen berharga suatu individu atau kelompok lain di mana individu tersebut tidak dapat hadir di dalamnya dan ditandai dengan keinginan untuk tetap terus terhubung dengan apa yang orang lain lakukan melalui internet atau dunia maya.
FOMO sendiri mengacu pada Self Determinant Theory atau SDT, yang menggambarkan bahwa FOMO terbentuk karena rendahnya kebutuhan dasar psikologis dalam pengguanan media seperti internet.
Self Determinant Theory merupakan teori humanistik terkait motivasi dan kesejahteraan di mana teori ini berasumsi bahwa semua individu tidak peduli usia, gender, status ekonomi, kebangsaan dan latar belakang budaya memiliki tendensi berkembang yang inheren seperti motivasi instrinsik, rasa ingin tahu dan kebutuhan dasar psikologis yang menjadi fondasi motivasi keterlibatan individu dalam kehidupan sehari-harinya.
ADVERTISEMENT
Penyebab dan Dampak FOMO
Menurut Przybylski, aspek-aspek yang menyebabkan FOMO yakni:
1. Kompetensi (Competence)
Kompetensi merupakan kapasitas individu untuk bertindak secara efektif di kehidupan sehari-hari, mengacu pada kebutuhan untuk merasa mampu dan dapat melaksanakan tugas di berbagai tingkat kesulitan secara efektif.
2. Otonomi (Autonomy)
Otonomi merupakan kapasitas individu untuk memunculkan inisiatif pribadi, mengacu pada kebutuhan individu menentukan keputusan atau tindakannya sendiri tanpa pengaruh dari luar.
3. Kebutuhan psikologis akan relatedness yang tidak terpenuhi.
Relatedness diartikan sebagai suatu kedekatan kepada orang lain untuk merasakan kenyamanan dalam kebersamaan. Kondisi relatednees ini memiliki perasaan yang kuat antar individu memiliki tali persaudaraan yang kuat sehingga membuat orang ingin memiliki kesempatan lebih dalam bersosialnya.
Apabila kondisi relatednees tidak terpenuhi maka akan timbul rasa cemas dan mencari tau informasi dari individu yang melebihi dirinya akan suatu hal, sehingga membuat individu tersebut harus terhubung dengan dunia maya.
ADVERTISEMENT
Apabila FOMO sudah mencapai tingkat yang tinggi, dapat menyebabkan dampak negatif terhadap kesehatan mental seseorang, di antaranya:
Baca Juga: Apakah Anxiety Berbahaya? Ini Jawabannya
Dari FOMO dapat diambil pelajaran bahwa media sosial yang berlebihan dapat mempengaruhi kesehatan mental. Maka dari itu, mengurangi intensitas dan juga menggunakannya secara bijak menjadi cara agar terhindar dari sindrom yang satu ini.(MZM)