Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Memahami Pengertian Konsumerisme beserta Dampak Negatifnya
25 Juli 2023 17:45 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Istilah konsumtif atau konsumerisme adalah kecenderungan seseorang berperilaku berlebihan dalam membeli sesuatu atau membeli secara tidak terencana. Seseorang yang memiliki gaya hidup konsumerisme biasanya ingin menunjukkan status sosialnya, bukan karena orientasi kebutuhan.
ADVERTISEMENT
Oleh sebab itu, perilaku seseorang yang memiliki sifat ini cenderung berperilaku berlebihan dalam membeli sesuatu atau membeli secara tidak terencana. Akibatnya, mereka akan membelanjakan uang yang dimilikinya secara tidak rasional.
Pengertian Konsumerisme
Mengutip dari buku Aktif dan Kreatif Belajar Ilmu Sosiologi Kelas XII, Mir'atul Farikhah (2022:42), konsumerisme adalah ideologi yang menjadikan seseorang atau kelompok melakukan proses konsumsi atau pemakaian barang-barang hasil produksi secara berlebihan.
Tidak hanya itu saja, konsumerisme adalah paham terhadap gaya hidup yang senantiasa menganggap barang-barang (mewah) sebagai ukuran kebahagian, kesenangan, ketentraman dalam mendapatkan peran sosial dan status sosial di masyarakat, sehingga dipandang sebagai sifat yang tidak hemat.
Colin Campbell juga berpendapat jika konsumerisme adalah kondisi sosial yang terjadi saat konsumsi menjadi pusat kehidupan banyak orang bahkan menjadi tujuan hidup. Adapun ciri-ciri gaya hidup konsumerisme yang perlu diketahui.
ADVERTISEMENT
Dampak Negatif dari Gaya Hidup Konsumerisme
Gaya hidup konsumerisme bisa memberikan dampak negatif bagi seseorang yang berperilaku tersebut. Berikut ini dampak negatif dari konsumerisme yang perlu diketahui.
1. Menyebabkan Seseorang Berperilaku Boros
Konsumerisme adalah sikap yang tidak hemat. Perilaku ini menyebabkan terjadinya pemborosan. Seharusnya seseorang bisa menggunakan uangnya untuk keperluan hidup yang lebih penting, bukan untuk menunjukkan status sosialnya.
2. Uang Tidak Memiliki Arti
Gaya hidup konsumerisme membuat seseorang menghambur-harmburkan uangnya untuk kesenangan dirinya semata. Hal ini membuat uang tidak lagi berarti baginya.
3. Menimbulkan Kesenjangan Sosial
Perilaku konsumerisme bisa menimbulkan kesenjangan sosial di masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari seseorang yang bergaya hidup konsumerisme lebih kelihatan menonjol dibandingkan dengan yang lain.
ADVERTISEMENT
4. Membuat Seseorang Sulit untuk Menabung
Seseorang yang memiliki gaya hidup konsumerisme akan sulit menabung. Pasalnya, jika mereka memiliki uang akan digunakan untuk membeli barang-barang yang tidak dibutuhkan. Inilah yang membuat diri seseorang dengan gaya hidup konsumerisme sulit untuk menabung.
Demikianlah pembahasan mengenai pengertian dari konsumerisme adalah perilaku konsumsi berlebihan dan irasional yang mendahulukan keinginan daripada kebutuhan. Oleh sebab itu, sebaiknya membeli barang sesuai dengan kebutuhan dan menggunakan sisa uangnya untuk ditabung. (NTA)