Konten dari Pengguna

Mengapa Asesmen Disebut sebagai Bukti Pembelajaran?

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
12 Oktober 2024 17:58 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Mengapa asesmen disebut sebagai bukti pembelajaran, Sumber: Pexels/Mikhail Nilov
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Mengapa asesmen disebut sebagai bukti pembelajaran, Sumber: Pexels/Mikhail Nilov
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mengapa asesmen disebut sebagai bukti pembelajaran? Hal ini karena asesmen berperan penting dalam pengukuran pencapaian siswa, menilai efektivitas pengajaran, serta memberikan gambaran mengenai sejauh mana tujuan pendidikan tercapai.
ADVERTISEMENT
Asesmen juga sangat penting dalam menciptakan pembelajaran yang efektif, memberikan umpan balik yang konstruktif, serta memastikan bahwa tujuan pendidikan tercapai sesuai standar yang telah diterapkan.

Mengapa Asesmen Disebut sebagai Bukti Pembelajaran? Ini Penjelasannya

Ilustrasi Mengapa asesmen disebut sebagai bukti pembelajaran, Sumber: Pexels/Kindel Media
Menurut buku Asesmen Dan Evaluasi Pendidikan, Prof. Dr. A. Muri Yusuf, M.Pd. (2017:6), disadari atau tidak oleh setiap individu yang terlibat dalam suatu kegiatan, pada setiap langkah yang dilakukannya pasti akan selalu ada asesmen, baik secara langsung maupun tidak langsung. Tipe asesmen dan evaluasi yang dilakukan sangat berkaitan dengan jenis dan tujuan kegiatan yang ingin diungkapkan.
Asesmen merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari proses pembelajaran. Dalam dunia pendidikan, asesmen sering disebut sebagai “bukti pembelajaran” karena berperan penting dalam mengukur pencapaian siswa, menilai efektivitas pengajaran, serta memberikan gambaran mengenai sejauh mana tujuan pendidikan tercapai. Prinsip asesmen di antaranya, yaitu:
ADVERTISEMENT
1. Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, fasilitasi pembelajaran, dan penyedian informasi yang holistik, sebagai unmpan balik untuk guru, murid, dan orang tua/wali agar dapat memandu mereka dalam menentukan strategi pembelajaran selanjutnya.
2. Asesmen dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsi asesmen, dengan keleluasaan untuk menentukan teknik dan waktu pelaksanaan asesmen agar efektif mencapai tujuan pembelajaran.
3. Asesmen dirancang secara adil, proporsional, valid, dan dapat dipercaya (Reliable) untuk menjelaskan kemajuan belajar, menentukan keputusan tentang langkah selanjutnya dan sebagai dasar untuk menyusun program pembelajaran yang sesuai kedepannya.
ADVERTISEMENT
4. Laporan kemajuan belajar dan pencapaian murid bersifat sederhana dan informatif, memberikan informasi yang bermanfaat tentang karakter dan kompetensi yang dicapai, serta strategi tindak lanjut.
5. Hasil asesmen digunakan untuk murid, guru, tenaga kependidikan, dan orang tua sebagai bahan releksi untuk meningkatkan mutu pembelajaran.
Itu dia jawaban mengapa asesmen disebut sebagai bukti pembelajaran. Asesmen sebagai bukti pembelajaran sangat penting untuk mengetahui pengukuran pencapaian siswa. (DIA)
ADVERTISEMENT