Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Mengapa dalam Teks Diskusi harus Menggunakan Bahasa yang Kohesif?
2 Februari 2025 14:36 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Menurut buku Teks dalam Kajian Struktur dan Kebahasaan, Taufiqur Rahman, Hamidulloh Ibda (2017:74), tujuan diskusi adalah mencari kesepakatan atau kesepahaman gagasan atau pendapat. Diskusi yang melibatkan beberapa orang disebut diskusi kelompok dan membutuhkan seorang pemimpin yang disebut ketua diskusi yang mengawal dalam penyusunan teks diskusi.
Dalam teks diskusi terdapat beberapa bagian penting, yaitu pendahuluan, isi, dan kesimpulan. Pendahuluan berisi pengantar tentang topik yang akan dibahas, sedangkan isi memuat berbagai pendapat atau argumen yang mendukung dan menentang suatu permasalahan.
Mengapa dalam Teks Diskusi harus Menggunakan Bahasa yang Kohesif? Ini Penjelasannya
Diskusi yang baik harus dilakukan secara terstruktur, dengan memperhatikan aturan berbicara, mendengarkan pendapat orang lain, serta menyampaikan argumen secara logis dan sopan.
ADVERTISEMENT
Lantas, mengapa dalam teks diskusi harus menggunakan bahasa yang kohesif? Agar mudah dipahami oleh pembaca dengan isi teks yang saling terkait dan memudahkan pembaca untuk menangkap makna dan pesan.
Kohesi dalam bahasa mengacu pada keterpaduan antarbagian dalam sebuah teks sehingga makna dan pesan dapat tersampaikan dengan baik. Berikut penjelasan betapa pentingnya bahasa yang kohesif dalam teks diskusi.
1. Mempermudah Pemahaman Pembaca
Penggunaan bahasa yang kohesif memastikan bahwa hubungan antara gagasan dalam teks tersusun secara logis dan sistematis. Hal ini membantu pembaca dalam memahami argumen yang dikemukakan tanpa kebingungan.
2. Menjaga Kejelasan Struktur Teks
Teks diskusi terdiri dari pendahuluan, argumen mendukung, argumen menentang, serta kesimpulan. Dengan bahasa yang kohesif, transisi antarbagian menjadi lebih jelas, sehingga pembaca dapat mengikuti alur diskusi dengan baik.
ADVERTISEMENT
3. Meningkatkan Kredibilitas Argumen
Bahasa yang kohesif memperkuat penyampaian argumen karena memastikan hubungan antaride tetap terjaga. Dengan demikian, diskusi menjadi lebih logis dan meyakinkan.
4. Menghindari Kesalahpahaman
Tanpa kohesi yang baik, teks diskusi dapat menimbulkan ambiguitas atau multitafsir. Penggunaan kata hubung, referensi yang jelas, serta repetisi yang tepat akan membantu mengurangi kemungkinan kesalahpahaman.
Cara Menciptakan Bahasa yang Kohesif dalam Teks Diskusi
Agar teks diskusi mampu menciptakan bahasa yang kohensif, ada beberapa Langkah yang dapat dilakukan, seperti penjelasan di bawah ini.
1. Menggunakan Konjungsi yang Tepat
Konjungsi seperti "namun," "selain itu," "dengan demikian," dan "karena itu" membantu menghubungkan satu gagasan dengan gagasan lainnya secara logis.
2. Memanfaatkan Kata Ganti dan Sinonim
Untuk menghindari pengulangan kata yang berlebihan, gunakan kata ganti atau sinonim yang sesuai agar tulisan tetap kohesif tanpa kehilangan makna.
ADVERTISEMENT
3. Menggunakan Repetisi yang Terarah
Mengulang kata kunci dalam konteks yang berbeda dapat memperkuat makna dan membuat pembaca lebih mudah mengingat gagasan utama.
4. Menjaga Konsistensi dalam Gaya dan Struktur Kalimat
Penggunaan struktur kalimat yang seragam serta gaya bahasa yang sesuai akan membuat teks lebih mudah diikuti dan dipahami.
Jadi, itu sebab mengapa dalam teks diskusi harus menggunakan bahasa yang kohesif? Karena dengan bahasa yang kohesif, struktur teks menjadi lebih jelas, argumen lebih kredibel, dan kesalahpahaman dapat dihindari.
Oleh karena itu, dalam menulis teks diskusi, penting untuk memperhatikan keterpaduan bahasa agar pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik oleh audiens.(VAN)