Konten dari Pengguna

Mengapa Identifikasi Faktor Internal dan Eksternal Pasien Dianggap Penting?

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
30 April 2025 11:39 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi mengapa identifikasi faktor internal dan eksternal pasien dianggap penting dalam kedokteran? Sumber: pexels.com/cottonbro.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mengapa identifikasi faktor internal dan eksternal pasien dianggap penting dalam kedokteran? Sumber: pexels.com/cottonbro.
ADVERTISEMENT
Mengapa identifikasi faktor internal dan eksternal pasien dianggap penting dalam kedokteran? Penanganan pasien perlu kehatian-hatian sehingga harus dilakukan identifikasi lebih dahulu.
ADVERTISEMENT
Penanganan pasien harus mengikuti aturan-aturan yang standar dari Kementerian Kesehatan. Kemkes juga terus-menerus memberikan pelatihan agar layanan kesehatan makin baik.

Mengapa Identifikasi Faktor Internal dan Eksternal Pasien Dianggap Penting dalam Kedokteran?

Ilustrasi mengapa identifikasi faktor internal dan eksternal pasien dianggap penting dalam kedokteran? Sumber: pexels.com/thirdman.
Mengapa identifikasi faktor internal dan eksternal pasien dianggap penting di kedokteran? Pertanyaan tersebut terdapat dalam Tes Formatif MP2 tentang Pendekatan Biopsikososialkultural di Layanan Primer.
Dikutip dari www.lms.kemkes.go.id, tes tersebut merupakan bagian dari Batch 2 - MOOC (Massive Open Online Course) Pelatihan Manajemen Alur Pelayanan (Care Pathway) bagi Dokter dan Tenaga Kesehatan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP).
Materi pelatihan tersebut dapat diperoleh secara gratis tapi harus mendaftar dulu. Berikut ini adalah 5 dari 10 soal yang ada dalam Tes Formatif MP2 tersebut beserta jawabannya.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Mengapa identifikasi faktor internal dan eksternal pasien dianggap penting dalam kedokteran? Jawaban yang benar dari soal di atas adalah membantu pencegahan, diagnosa dan pengelolaan penyakit, serta sebagai dasar tatalaksana medis. (lus)