Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Mengapa Kita Tidak Selalu Mendengar Gema ata Gaung Walau Ada Benda Padat?
9 Agustus 2024 15:06 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Mengapa kita tidak selalu mendengar gema atau gaung walaupun ada benda padat seperti tembok di sekitar kita? Gema atau gaung adalah fenomena akustik yang terjadi ketika gelombang suara memantul dari permukaan keras dan kembali ke telinga pendengar.
ADVERTISEMENT
Namun, orang tidak selalu mendengar gema, meskipun ada banyak permukaan padat seperti tembok di sekitar. Fenomena ini dapat dijelaskan melalui beberapa faktor utama yang memengaruhi pendengaran gema.
Alasan Mengapa Kita Tidak Selalu Mendengar Gema ata Gaung Walau Ada Benda Padat
Mengapa kita tidak selalu mendengar gema atau gaung walaupun ada benda padat seperti tembok di sekitar kita? Secara keseluruhan, meskipun terdapat banyak permukaan padat di sekitar, tidak semua kondisi mendukung pendengaran gema.
Dikutip dari buku Kamus IPA, Fera dkk (2014: 269), jarak, karakteristik permukaan, frekuensi suara, lingkungan akustik, dan persepsi pendengar adalah faktor kunci. Faktor-faktor tersebut memengaruhi apakah seseorang dapat mendengar gema atau tidak.
Berikut penjelasan lengkapnya.
1. Jarak dan Kekuatan Suara
Salah satu faktor utama yang memengaruhi apakah seseorang mendengar gema atau tidak adalah jarak antara sumber suara dan permukaan pemantul. Hal ini juga dipengaruhi oleh kekuatan suara yang dipancarkan.
ADVERTISEMENT
Untuk mendengar gema dengan jelas, jarak antara sumber suara dan permukaan pemantul harus cukup besar. Umumnya lebih dari 17 meter.
Jika jarak ini terlalu pendek, gelombang suara yang dipantulkan mungkin terlalu lemah untuk dideteksi sebagai gema. Selain itu, kekuatan suara awal juga harus cukup tinggi agar suara yang dipantulkan cukup kuat untuk terdengar.
2. Karakteristik Permukaan
Permukaan pemantul juga memainkan peran penting dalam fenomena gema. Permukaan yang sangat halus dan keras, seperti dinding beton, dapat memantulkan gelombang suara dengan efisiensi tinggi.
Sebaliknya, permukaan yang kasar atau berpori, seperti dinding berlapis karpet atau tirai, dapat menyerap sebagian besar gelombang suara. Permukaan tersebut juga dapat mengurangi intensitas gema yang kembali.
3. Frekuensi dan Jenis Suara
Gema juga dipengaruhi oleh frekuensi suara. Gelombang suara frekuensi tinggi cenderung menyebar lebih mudah dan dapat diredam lebih cepat oleh bahan-bahan seperti karpet atau kain.
ADVERTISEMENT
Sebaliknya, frekuensi rendah atau bass cenderung memantul lebih efektif dan bisa lebih mudah terdengar sebagai gema. Selain itu, karakteristik suara, seperti bentuk dan durasi bunyi, juga memengaruhi bagaimana gema terdengar.
4. Lingkungan Akustik
Lingkungan akustik secara keseluruhan memengaruhi pendengaran gema. Di lingkungan dengan banyak permukaan yang tidak rata atau di area dengan banyak hambatan suara.
Misalnya di kota yang ramai, gema bisa sulit dideteksi. Kondisi akustik yang optimal biasanya ditemukan di ruang tertutup dengan bentuk geometris sederhana dan permukaan keras yang seragam.
5. Persepsi Pendengar
Masyarakat juga perlu mempertimbangkan kemampuan pendengaran individu. Kadang, telinga manusia tidak cukup sensitif untuk mendeteksi gema yang sangat lemah atau singkat. Jika ada banyak kebisingan latar belakang, gema bisa tertutup oleh suara lain.
ADVERTISEMENT
Itulah jawaban atas pertanyaan, "Mengapa kita tidak selalu mendengar gema atau gaung walaupun ada benda padat seperti tembok di sekitar kita?". Semoga membantu! (Msr)