Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Konten dari Pengguna
Mengapa Masa Pubertas dikatakan Masa Tumpang Tindih? Ini Penjalasannya
10 Februari 2025 18:10 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Ilustrasi Mengapa Masa Pubertas dikatakan Masa Tumpang Tindih? Sumber: Pexels/cottonbrostudio](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01jkqc8cd8a8r3eg11n5cby0gw.jpg)
ADVERTISEMENT
Masa pubertas adalah fase penting dalam kehidupan manusia. Pada masa ini, banyak terjadi perubahan emosional dan psikologis. Namun, mengapa masa pubertas dikatakan masa tumpang tindih?
ADVERTISEMENT
Setiap anak perempuan dan laki-laki yang menginjak usia 10 sampai 16 tahun pasti mengalami pubertas. Fase ini terasa kompleks karena banyak hal baru yang dirasakan untuk pertama kalinya.
Alasan Mengapa Masa Pubertas dikatakan Masa Tumpang Tindih
Menurut buku Ajari Aku Tumbuh, Nashita Zayn (2017), masa pubertas adalah masa di mana seorang anak mengalami perubahan fisik, psikis, dan pematangan fungsi organ reproduksi. Lantas, mengapa masa pubertas dikatakan masa tumpang tindih?
Alasannya karena pubertas terjadi di antara dua tahap kehidupan, yaitu akhir masa kanak-kanak dan awal masa remaja. Dalam periode ini, seseorang belum sepenuhnya menjadi remaja, tetapi juga sudah tidak lagi dianggap sebagai anak-anak.
Secara biologis, pubertas ditandai dengan perubahan hormon yang memengaruhi pertumbuhan fisik. Lebih dari itu, pubertas juga membawa perubahan emosional dan sosial.
ADVERTISEMENT
Anak laki-laki mengalami perubahan suara menjadi semakin berat, tumbuh rambut di beberapa bagian tubuh, dan perkembangan massa otot. Sementara itu, anak perempuan mengalami menstruasi pertama, perkembangan payudara, dan perubahan bentuk tubuh.
Lebih dari itu, muncul jiwa kemandirian lebih besar dan rasa ketertarikan terhadap lawan jenis. Anak masih memiliki pola pikir kekanak-kanakan, tetapi juga mulai berpikir lebih dewasa. Kondisi ini membuat anak dilema antara tetap bergantung pada orang tua atau mulai mencari identitasnya.
Adapun yang bisa dilakukan orang tua untuk menjadi pendamping anak saat pubertas adalah sebagai berikut.
ADVERTISEMENT
Jadi, mengapa masa pubertas dikatakan masa tumpang tindih? Pubertas membawa berbagai perubahan fisik dan emosional. Hal ini terjadi di antara akhir masa kanak-kanak dan awal masa remaja, sehingga rasanya sangat kompleks. (ALF)