Konten dari Pengguna

Mengapa Teknologi Pangan dapat Meningkatkan Perekonomian?

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
4 April 2024 15:51 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Mengapa Teknologi Pangan dapat Meningkatkan Perekonomian. Sumber: unsplash.com/ Paul Einerhand
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Mengapa Teknologi Pangan dapat Meningkatkan Perekonomian. Sumber: unsplash.com/ Paul Einerhand
ADVERTISEMENT
Mengapa teknologi pangan dapat meningkatkan perekonomian? Sebelumnya perlu diketahui bahwa jenis teknologi pangan banyak macamnya. Misalnya, teknologi pengawetan, pengemasan, dan fermentasi.
ADVERTISEMENT
Semua teknologi tersebut ketika diterapkan ke bahan pangan, maka akan membantu meningkatkan nilainya. Baik dari segi nilai gizi maupun ekonomi. Bagaimana bisa?

Alasan Mengapa Teknologi Pangan dapat Meningkatkan Perekonomian

Ilustrasi Mengapa Teknologi Pangan dapat Meningkatkan Perekonomian. Sumber: unsplash.com/Tim Mossholder
Alasan mengapa teknologi pangan dapat meningkatkan perekonomian adalah karena kualitas makanan akan meningkat ketika tersentuh teknologi. Beberapa contoh teknologi pangan misalnya fermentasi susu menjadi yoghurt.
Menurut buku Yoghurt: Susu Fermentasi yg Menyehatkan, AgroMedia (hal. 7), yoghurt merupakan salah satu hasil produk fermentasi yang banyak mengandung zat gizi. Proses fermentasi yang terjadi pada yoghurt akan menambah kandungan gizinya.
Lantas, kembali ke pertanyaan awal mengapa teknologi pangan mampu berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat? Jawabannya adalah sebagai berikut.

1. Nilai Gizi Meningkat Harga Jual Meningkat

Ketika sebuah bahan pangan berbentuk asli dan belum tersentuh oleh teknologi pangan, maka biasanya harganya menjadi sangat murah.
ADVERTISEMENT
Misalnya, buah tomat yang semula dihargai Rp5.000 per kg. Ketika diawetkan menjadi manisan tomat maupun diolah menjadi saus tomat botolan, maka harganya akan mengalami kenaikan signifikan.
Konsumen bisa membeli produk olahan pangan dengan harga yang lebih tinggi tanpa merasa rugi. Demikian pula produsen yang bisa memperoleh keuntungan dari proses produksinya. Secara tidak langsung, perekonomian akan meningkat saat penjualan produk pangan yang telah tersentuh teknologi tersebut terjual.

2. Bahan Pangan Lebih Awet dan Biaya Produksi Dapat Ditekan

Pada bahan makanan yang mudah busuk, tentu akan merugikan penjual. Oleh karena itu, dibentuklah teknologi pengawetan makanan yang membuat bahan pangan menjadi lebih awet.
Hal ini membuat daya tahan bahan pangan semakin panjang sehingga pengeluaran dana untuk modal produksi bisa ditekan. Sehingga menghemat biaya pembuatan produk.
ADVERTISEMENT
Contohnya jika ikan mentah hanya mampu bertahan satu hari, setelah diawetkan dengan digarami dan dikukus menggunakan teknik pindang, maka ikan bisa bertahan sampai tiga hari lamanya. Sehingga ketika barang belum terjual, masih bisa dijual dengan kondisi layak keesokan harinya.
Itulah dua alasan utama mengapa teknologi pangan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Teknologi pangan mampu membantu menghemat biaya produksi dan juga meningkatkan harga jual produk yang berdampak baik dalam segi ekonomi. (IMA)