Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Mengenal Acetobacter sebagai Mikroorganisme Asam Cuka
20 Januari 2024 17:32 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Mikroorganisme asam cuka yang digunakan pada proses pembuatannya adalah bakteri asam asetat (Acetobacter). Proses fermentasinya melibatkan Acetobacter yang dihasilkan dari fermentasi alkohol menjadi asam asetat dan karbon dioksida.
ADVERTISEMENT
Biasanya proses fermentasi asam asetat oleh Acetobacter dipercepat dan diatur sedemikian rupa dalam lingkungan industri. Tujuannya adalah untuk menghasilkan asam cuka dengan kualitas yang diinginkan.
Acetobacter: Mikroorganisme Asam Cuka
Acetobacter adalah genus bakteri aerobik yang terlibat dalam oksidasi etanol (alkohol ) menjadi asam asetat (asam cuka). Proses ini dikenal sebagai fermentasi asam asetat atau asam cuka.
Bakteri ini memiliki kemampuan khusus untuk mengoksidasi alkohol menjadi asam asetat di bawah kondisi aerobik. Artinya memerlukan kadar oksigen untuk dapat melakukan proses ini.
Acetobacter dapat ditemukan di alam pada berbagai substrat. Termasuk jenis buah-buahan yang bisa difermentasi secara alami, seperti anggur, apel, dan lainnya. Bakteri ini juga sering ditemukan dalam zat yang mengandung etanol, seperti pada tanaman.
ADVERTISEMENT
Secara umum, tahap proses pembuatan asam asam asetat dengan mikroorganisme asam cuka adalah:
1. Fermentasi Alkohol
Mikroorganisme digunakan untuk mengubah gula dalam bahan baku, seperti jus buah atau malt, menjadi alkohol melalui fermentasi alkohol. Proses ini nantinya menghasilkan etanol (alkohol) dan karbon dioksida.
2. Oksidasi oleh Bakteri Asam Asetat
Alkohol yang dihasilkan dari fermentasi alkohol kemudian dioksidasi oleh bakteri asam asetat (Acetobacter) menjadi asam asetat atau asam cuka. Bakteri ini dapat ditemukan di udara atau ditambahkan secara sengaja ke dalam cairan fermentasi.
3. Fermentasi Sekunder (Opsional)
Beberapa produsen asam cuka biasanya juga melakukan fermentasi sekunder. Langkah ini tujuannya adalah untuk meningkatkan kadar asam asetat dan meningkatkan kualitas produk.
Berdasarkan buku Acetic Acid Bacteria: Fundamentals and Food Applications, (2017), asam cuka memiliki berbagai kegunaan. Mulai dari dimanfaatkan sebagai bahan tambahan dalam masakan, proses pengawetan, sampai dengan berbagai aplikasi industri lainnya.
ADVERTISEMENT
Pembuatan asam cuka dapat dilakukan dengan menggunakan bahan baku seperti anggur, sari apel, atau malt. Dengan memanfaatkan mikroorganisme asam cuka, hasil akhirnya adalah cairan yang mengandung asam asetat, yang dikenal sebagai asam cuka. (DNR)
Live Update