Mengenal Aliran Mahayana dalam Agama Buddha

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
Konten dari Pengguna
27 Maret 2024 15:12 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi aliran mahayana dalam agama Buddha. Sumber foto: Unplash/abhijeet gurav
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi aliran mahayana dalam agama Buddha. Sumber foto: Unplash/abhijeet gurav
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Aliran Mahayana dalam agama Buddha adalah aliran yang mencoba untuk memberi pemahaman berbeda terhadap nilai yang ada di Vinaya. Aliran ajaran agama Buddha ini telah berkembang di Indonesia sejak zaman kerajaan Majapahit dan Sriwijaya.
ADVERTISEMENT
Munculnya aliran ini mampu menciptakan perubahan mendasar tentang ajaran-ajaran yang ada di agama Buddha. Perubahan itu berkaitan dengan pandangan mereka terhadap Buddha dan dewa-dewa yang lainnya.

Pengertian Agama Buddha

Ilustrasi pengertian agama Buddha. Sumber foto: Unplash/Mattia Faloretti
Agama Buddha merupakan agama tertua di Indonesia. Agama ini sendiri dibawa oleh para pedagang dari India. Agama ini diperkirakan lahir sekitar 5 abad SM.
Pembawa agama Buddha adalah Sidharta Gautama, seorang putra dari Raja Sudodana dari Kerajaan Kosala di Kapilawastu. Dalam ajaran ini manusia akan lahir berkali-kali dan mengalami reinkarnasi.
Menurut agama ini hidup adalah samsara, menderita dan tidak menyenangkan. Adapun dua aliran yang digunakan untuk menyampaikan ajaran agama diantaranya aliran Mahayana dan Theravada atau Hinayana.

Aliran Mahayana dalam Agama Buddha

Ilustrasi aliran mahayana dalam agama Buddha. Sumber foto: Unplash/ Kopřiva
Terjadinya ajaran Buddha pecah menjadi dua aliran selepas sepeninggalnya Sidharta Gautama. Aliran yang hingga kini masih dijumpai dalam masyarakat beragama Buddha adalah Theravada dan Mahayana.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Selayang Pandang Agama Hindu & Buddha oleh M. Ali Imron (22), Mahayana berasal dari bahasa Sansekerta yang secara harfiah berarti "kendaraan besar". Menurut sejarawan, aliran Mahayana baru menjadi gerakan utama dalam agama Buddha di India pada abad ke-5.
Dalam perjalanan sejarahnya, aliran bahayanya ini menyebar ke seluruh Asia Timur. Aliran ini kemudian dianut oleh masyarakat Tiongkok, Jepang, Korea, Vietnam, serta penganut agama Buddha di Tibet (etnis Himalaya yang diakibatkan oleh invasi Tiongkok ke Tibet).
Inti ajaran aliran Mahayana sendiri bersifat universal dan ajarannya dipersembahkan untuk semua bangsa yang memiliki keragaman etnis dan budaya. Pasalnya aliran ini mengatakan bahwa setiap individu membawa potensi Buddha dalam dirinya.
Hal ini tentu saja berbeda dengan aliran Theravada yang mempercayai bahwa potensi itu dapat direalisasikan melalui usaha tiap individu. Selain itu, aliran Mahayana juga meyakini bahwa mereka dapat mencari keselamatan melalui campur tangan lain yang lebih superior biasa disebut dengan Bodhisatta.
ADVERTISEMENT
Menurut mereka, Bodhisatta adalah Buddha di masa mendatang yang memiliki belas kasih kepada sesama manusia, menunda pencapaian ke-Buddha-an mereka sendiri sampai mereka sudah membantu yang lain mencapai kebebasannya.
Aliran Mahayana dalam agama Buddha ini paling sering dianut oleh masyarakat yang beragama Buddha. Meskipun usianya sudah tua, namun ajaran agama ini masih dianut oleh beberapa orang di belahan dunia. (NTA)