Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Mengenal Apa Itu Evaporasi dalam Siklus Hidrologi
1 Juni 2024 12:47 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Salah satu bagian terpenting dalam siklus hidrologi yaitu evaporasi. Pengertian dari apa itu evaporasi adalah proses di mana air mengalami perubahan bentuk. Dari yang awalnya zat cair menjadi uap atau gas.
ADVERTISEMENT
Evaporasi memainkan peran krusial dalam mengatur distribusi dan ketersediaan air di bumi. Selain itu, proses ini juga berfungsi sebagai pendingin alami untuk lingkungan karena air yang menguap membawa panas.
Apa Itu Evaporasi?
Jawaban dari pertanyaan apa itu evaporasi menurut buku Hidrologi: Aplikasi untuk Teknik Sipil karya Suwignyo (2021) adalah proses perubahan air dari permukaan air dan dari dalam tanah menjadi uap air yang terserap ke udara atau atmosfer.
Sementara itu, menurut buku Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai karya Chay Asdak (2023), pakar hidrologi melihat evaporasi menjadi dua sisi.
Pertama, terjadi penguapan air secara langsung dari danau, sungai, dan badan air lainnya. Kedua, kehilangan air melalui proses intersepsi dan transpirasi oleh vegetasi.
ADVERTISEMENT
Evaporasi menjadi pertimbangan utama dalam pengembangan sumber daya air, perencanaan potensi air, dan studi penyediaan air minum. Di Indonesia, laju evaporasi rata-rata mencapai 5 milimeter per hari atau mencapai kurang lebih 80 persen jumlah hujan tahunan.
Faktor yang Memengaruhi Evaporasi
Sebagai proses fisika perubahan bentuk, tentunya terdapat kondisi fisika yang juga memengaruhi laju evaporasi. Beberapa faktor yang mendorong terjadinya evaporasi, antara lain:
1. Radiasi Matahari
Proses perubahan zat cair menjadi gas membutuhkan energi panas laten yang berasal dari radiasi matahari dan tanah. Evaporasi menjadi lebih efektif ketika molekul air menerima sinar matahari secara langsung tanpa terhalang oleh awan.
2. Suhu
Semakin tinggi suhu, maka semakin banyak energi panas yang tersedia untuk mengubah molekul air menjadi uap. Inilah sebabnya mengapa evaporasi lebih cepat terjadi pada hari yang cerah dibandingkan dengan hari yang mendung.
ADVERTISEMENT
3. Angin
Angin berperan penting dalam menghilangkan lapisan uap air di atas permukaan air. Hembusan angin memungkinkan molekul air menguap lebih banyak. Oleh karena itu, daerah dengan angin kencang cenderung memiliki laju evaporasi yang tinggi.
4. Kelembapan Udara
Ketika kelembapan udara tinggi, udara telah jenuh dengan uap air, sehingga laju evaporasi akan menurun. Sebaliknya, pada kelembapan udara rendah, udara dapat menampung lebih banyak uap air, sehingga evaporasi terjadi lebih cepat.
5. Tekanan Atmosfer
Tekanan atmosfer yang rendah memudahkan molekul air untuk menguap. Biasanya, pada dataran tinggi, tekanan atmosfer lebih rendah. Dengan begitu, proses evaporasi dapat berlangsung secara cepat daripada di dataran rendah.
Mengetahui apa itu evaporasi dalam siklus hidrologi bermanfaat untuk memahami pergerakan air tanah. Walaupun jarang disadari, evaporasi memegang peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan kehidupan di bumi. (ALF)
ADVERTISEMENT