Konten dari Pengguna

Mengenal Biomagnifikasi yang Terdapat Pada Rantai Makanan

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
12 Februari 2025 14:44 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi biomagnifikasi adalah. Sumber : Pixabay/Monoar
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi biomagnifikasi adalah. Sumber : Pixabay/Monoar
ADVERTISEMENT
Biomagnifikasi dapat berdampak besar pada lingkungan. Proses ini terjadi ketika zat kimia berbahaya menumpuk di dalam rantai makanan.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Siswa Biologi SMA Kelas 10 karya Nanik Yuniastuti (2021:56), biomagnifikasi adalah peristiwa peningkatan konsentrasi polutan dari satu tingkat trofik ke tingkat trofik berikutnya dalam rantai makanan.

Biomagnifikasi adalah Zat yang Terkontaminasi dalam Rantai Makanan

Ilustrasi biomagnifikasi adalah. Sumber : Pixabay/Geralt
Biomagnifikasi adalah proses di mana zat beracun tertentu menemukan jalan masuk ke lingkungan dan secara bertahap naik ke rantai makanan dalam konsentrasi yang jauh lebih tinggi.
Zat beracun yang masuk ke lingkungan tersebut secara tidak sengaja dikonsumsi oleh mahluk hidup dari suatu tingkat trofik ke tingkat trofik lainnya.
Pada umumnya, senyawa berbahaya tidak dapat dicerna oleh tubuh sehingga zat tersebut mengendap dalam tubuh dan ditransfer ke mahluk hidup lain yang memangsanya.
Contohnya saja merkuri yang masuk ke lautan dan diserap oleh tanaman laut. Tanaman laut tersebut menjadi mengandung merkuri. Ketika ikan memakan tanaman tersebut, merkuri berpindah ke dalam tubuh ikan.
ADVERTISEMENT
Beberapa ikan yang memakan tanaman bermerkuri kemudian dimangsa oleh predator, contohnya hiu. Sehingga dalam tubuh hiu akan terakumulasi zat beracun yang dimakan ikan-ikan tersebut.
Hal tersebut mengakibatkan predator tingkat tinggi memiliki konsentrasi zat beracun yang lebih besar dan lebih berbahaya dari pada mahluk hidup trofik yang lebih rendah dalam rantai makanan.
Akumulasi zat beracun pada tingkat trofik tinggi (predator) dalam rantai makanan inilah yang disebut dengan biomagnifikasi.
Zat beracun dalam biomagnifikasi dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Mahluk hidup yang mengalami biomagnifikasi kerap kali menunjukkan perubahan perilaku, kesulitan reproduksi, hingga mutasi genetik yang mengakibatkan cacat lahir pada keturunannya.
Tidak hanya gangguan kesehatan, biomagnifikasi juga dapat menyebabkan kematian pada mahluk hidup. Manusia yang mengonsumsi hewan dengan zat beracun dalam tubuhnya juga dapat mengalami gangguan kesehatan hingga kematian.
ADVERTISEMENT
Biomagnifikasi disebabkan oleh berbagai kegiatan manusia yang membuat lingkungan menjadi tercemar. Berbagai bahan kimia seperti logam, pestisida, pupuk anorganik dan masih banyak lagi zat beracun yang terbawa air dan masuk ke dalam lingkungan.
Zat beracun tersebut mencemari lingkungan sekitar, dikonsumsi oleh mahluk hidup trofik rendah, masuk ke dalam rantai makanan dan menyebabkan biomagnifikasi.
Singkatnya, biomagnifikasi adalah proses akumulasi zat berbahaya dalam rantai makanan, di mana konsentrasi zat tersebut meningkat pada setiap tingkat trofik. Jika terus berlanjut, hal ini dapat berdampak serius terhadap kesehatan manusia dan ekosistem secara keseluruhan. (EA)