Mengenal Dejavu beserta Proses Terjadinya Menurut Sains

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
Konten dari Pengguna
2 Juni 2023 16:25 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Dejavu. Sumber: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Dejavu. Sumber: Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dejavu adalah suatu fenomena yang kerap terjadi oleh banyak orang. Fenomena ini sering dikaitkan dengan hal-hal supranatural. Bahkan tidak sedikit orang yang mempercayai dejavu sebagai bagian dari proses reinkarnasi.
ADVERTISEMENT
Padahal dejavu merupakan fenomena umum yang dapat dijelaskan secara ilmiah. Dejavu erat kaitannya dengan memori dan juga otak manusia. Berikut ulasan lengkapnya.

Mengenal Dejavu dan Proses Terjadinya Menurut Sains

Ilustrasi Dejavu. Sumber: Pixabay
Sebenarnya konsep dejavu pertama kali muncul dari seorang filsuf kuno bernama Santo Agustinus pada tahun 400 M yang diartikan sebagai “memori yang salah”. Meski begitu, istilah dejavu baru dicetuskan oleh seorang filsuf dan ilmuwan berkebangsaan Prancis bernama Émile Boirac pada tahun 1876.
Istilah dejavu berasal dari bahasa Prancis yang berarti “sudah pernah terlihat”. Pengertian ini menggambarkan adanya masalah pada persepsi atau ingatan seseorang sehingga merasa bahwa sudah pernah melakukan atau menjalani hal familiar tersebut sebelumnya.
Dikutip dari buku Komunikasi Dahsyat dengan Hipnosis yang ditulis oleh Andrie Setiawan, S.Pd., MM., CHt (2010:176), beberapa studi mengatakan bahwa saat dejavu terjadi, sebenarnya yang sedang terjadi adalah memanggil ingatan bawah sadar yang serupa dengan kejadian tersebut tanpa disadari sudah tidak pernah membayangkan lagi hal tersebut.
ADVERTISEMENT
Begitu sedang mengalami kejadian yang mirip atau persis sama dengan yang pernah dibayangkan, seseorang akan merasa bahwa kejadian ini sudah pernah terjadi sebelumnya. Padahal hal tersebut memang sudah pernah dialami sebelumnya.
Terdapat sejumlah teori mengenai proses terjadinya dejavu menurut sains. Salah satunya adalah teori slip perception, dimana dejavu terjadi saat melihat sesuatu pada dua waktu yang berbeda. Contohnya saat keadaan pertama, seseorang hanya melihat keadaan tesebur secara sekilas. Kemudian otak akan mulai membentuk memori tersebut meskipun yang dilihat hanya sekilas.
Setelah itu, seseorang melihat keadaan tersebut untuk yang kedua kalinya namun dengan perhatian penuh. Otak akan mengingat memori yang telah disimpan sebelumnya hingga membuat merasa bahwa keadaan tersebut pernah dialami sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Teori selanjutnya adalah temporal lobe seizure. Teori ini lebih mengarah kepada seseorang yang mengalami trauma, infeksi, stroke, atau tumor pada bagian otak, serta orang yang memiliki epilepsi sebelum mengalami kejang-kejang.
Adapun teori malfungsi sirkuit otak menganggap bahwa dejavu terjadi karena adanya malfungsi di antara memori jangka panjang dan memori jangka pendek pada otak. Saat otak mencerna keadaan sekitar, informasi yang didapat ditransfer ke memori jangka panjang.
Sekian informasi mengenai dejavu beserta proses terjadinya menurut sains. Semoga ulasan ini bermanfaat. (YAS)