Mengenal Fase Pra Ovulasi pada Wanita yang Penting Diketahui

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
Konten dari Pengguna
21 Oktober 2023 10:41 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi gambar fase pra ovulasi. Sumber foto: Pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi gambar fase pra ovulasi. Sumber foto: Pixabay.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Fase pra ovulasi merupakan suatu fase yang dialami oleh wanita. Fase ini merupakan salah satu dari empat jenis fase dalam siklus menstruasi.
ADVERTISEMENT
Siklus menstruasi yang terjadi pada setiap wanita berbeda-beda. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai jenis hormon yang memengaruhinya.

Fase Pra Ovulasi pada Wanita

Ilustrasi gambar fase pra ovulasi. Sumber foto: Pixabay.com
Dikutip dari buku Biologi SMA dan MA untuk Kelas XI, Diah Aryulina, Ph.D dkk (2006: 294), fase pra ovulasi merupakan fase hipotalamus mengeluarkan hormon gonadotropin. Hormon ini dapat merangsang hipofisis untuk mengeluarkan FSH.
FSH atau Follicle Stimulating Hormone akan merangsang pembentukkan folikel primer di dalam ovarium yang mengelilingi satu oosit primer. Folikel dan oosit primer ini akan tumbuh sampai hari ke-14 hingga folikel menjadi matang.
Folikel tersebut dapat disebut juga dengan folikel de Graaf dengan ovum di dalamnya. Selama pertumbuhan, folikel ini akan melepaskan hormon estrogen yang dapat menyebabkan pembentukkan kembali sel-sel penyusun dinding dalam uterus dan endometrium.
ADVERTISEMENT
Peningkatan konsentrasi estrogen selama pertumbuhan folikel dapat memengaruhi serviks untuk mengeluarkan lendir yang bersifat basa. Lendir tersebut sangat berguna untuk menetralkan sifat asam pada serviks agar dapat lebih mendukung lingkungan hidup sperma.

Siklus Menstruasi pada Wanita

Ilustrasi gambar siklus menstruasi pada wanita. Sumber foto: Pixabay.com
Setiap wanita mengalami berbagai jenis fase dalam menstruasi. Berikut adalah beberapa siklus menstruasi pada wanita yang harus dipahami.

1. Menstruasi

Menstruasi merupakan fase pertama yang dialami wanita dan terjadi selama lebih dari 3 sampai 7 hari. Fase ini dimulai ketika sel telur yang dihasilkan oleh ovarium tidak dibuahi oleh sel sperma pada siklus berikutnya.
Pada fase menstruasi hormon testosteron dan progesteron pada wanita mengalami penurunan. Hal ini mengakibatkan dinding rahim yang telah menebal akan meluruh menjadi darah menstruasi.
ADVERTISEMENT

2. Fase Pra Ovulasi

Fase selanjutnya setelah menstruasi yaitu fase pra ovulasi. Pada fase ini, lapisan dinding rahim yang sempat meluruh akan menebal kembali.
Proses penebalan dinding rahim tersebut berfungsi untuk mempersiapkan rahim agar dapat ditempati oleh sel telur. Hal ini apabila terjadi pembuahan oleh sperma pada masa subur atau ovulasi.

3. Fase Ovulasi

Pada fase ini, keadaan sel telur yang dilepaskan sudah siap untuk dibuahi. Sel telur yang telah matang akan bergerak ke arah tuba falopi, dan menempel pada dinding rahim.
Sel telur tersebut hanya mampu bertahan untuk hidup selama 24 jam. Hal ini menyebabkan apabila sel ini tidak dibuahi, maka akan mati. Dan begitupun sebaliknya, jika sel telur bertemu dengan sel sperma, maka akan terjadi suatu pembuahan.
ADVERTISEMENT

4. Fase Pra Menstruasi

Fase pra menstruasi merupakan fase terakhir pada siklus menstruasi. Pada fase ini terjadi pada hari ke 11 sampai 17. Pada fase tersebut terjadi suatu penebalan dinding rahim.
Hal ini disebabkan oleh kondisi folikel sebelumnya yang telah melepas sel telur dan membentuk korpus luteum. Korpus luteum pada akhirnya melepaskan hormon estrogen dan progesteron untuk menebalkan dinding rahim.
Itulah penjelasan mengenai fase pra ovulasi yang penting diketahui. Dengan fase-fase tersebut setiap wanita dapat memprediksi kapan waktu terjadi menstruasi berikutnya. (MAE)