Konten dari Pengguna

Mengenal Fungsi Tanjidor dan Sejarah Singkatnya

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
24 Oktober 2023 16:39 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Fungsi Tanjidor. Sumber: Unsplash/Paradamas Gifarry
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Fungsi Tanjidor. Sumber: Unsplash/Paradamas Gifarry
ADVERTISEMENT
Tanjidor merupakan musik khas Betawi yang dimainkan berkelompok. Fungsi tanjidor dan sejarahnya memiliki peran sangat penting dalam kebudayaan Betawi, masyarakat asli Jakarta.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Buku Pendidikan Lingkungan Budaya Jakarta 5, Hendi Setiawan, S.Pd., (2007: 34), alat musik yang digunakan pada musik tanjidor umumnya alat musik tiup, seperti piston, trombon, dan klarinet. Ada juga alat musik yang dipukul, seperti gendering, tambun, tenor drum, bass drum, dan senar drum.

Fungsi Tanjidor

Ilustrasi Fungsi Tanjidor. Sumber: Unsplash/Seorang Fadli
Musik tanjidor sendiri berasal dari kata jidor yaitu nama alat musik pukul sejenis drum. Biasanya, musik ini dimainkan untuk mengiringi lagu-lagu rakyat Jakarta, antara lain lagu Surilang, Jali-jali, Sirih Kuning, dan lain-lain. Adapun fungsi tanjidor di antaranya sebagai berikut.

1. Ekspresi Budaya

Tanjidor berfungsi sebagai ekspresi budaya bagi masyarakat Betawi. Melalui musik ini, tanjidor menjadi peninggalan budaya yang berharga. Ini mencerminkan tradisi yang dijunjung oleh masyarakat Betawi.
ADVERTISEMENT

2. Hiburan

Selanjutnya, tanjidor juga merupakan bagian dari acara adat di Betawi, seperti mengiringi arak-arakan pengantin, sunat, pasar malam, dan pesta lainnya. Tanjidor menyajikan hiburan bagi masyarakat umum. Pertunjukannya dapat dinikmati semua kalangan tanpa adanya status sosial maupun usia.

3. Identitas Budaya

Tanjidor adalah bagian yang tidak terpisahkan dari identitas budaya Betawi. Musik ini mencerminkan kekayaan budaya dan sejarah masyarakatnya. Ini juga sekaligus menjadi sumber kebanggaan bagi masyarakat Betawi.

Sejarah Singkat Tanjidor

Ilustrasi Fungsi Tanjidor. Sumber: Unsplash/Ivan Samudra
Sejarah Tanjidor di mulai saat keberadaan pemerintah Belanda di Indonesia. Belanda telah memberikan pengaruh terhadap pengetahuan dasar tentang musik.
Salah satu bentuk pertunjukan seni yang ada pada masa pemerintahan Belanda, yaitu orkes yang menganut ketentuan orkes klasik pada zaman pemerintahan VOC, (zaman gubernur Jan Pieterszoon Coen).
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, orkes tersebut menyatu dengan musik pribumi dalam kesenian tiende duur. Alat musiknya menggunakan alat musik dari Barat dan lagunya dari Betawi. Nama tiende duur menerangkan bagaimana bas drum dipukul setiap hitungan kesepuluh (tiende = kesepuluh, duur= lama waktu).
Perkataan bahasa Belanda tidak dapat diucapkan oleh semua orang dengan jelas. Oleh karena itu, tiende duur diucapkan menjadi Tanjidur yang akhirnya menjadi kesenian Tanjidor.
Tanjidor biasanya dimainkan oleh orang Betawi asli, bukan keturunan. Orang Betawi yang dimaksudkan ialah orang pribumi Indonesia yang selama masa kolonial Belanda dibawa sebagai budak. Atau para pendatang yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia dan sudah lama tinggal di Jakarta dan melebur menjadi orang Betawi.
ADVERTISEMENT
Itulah beberapa fungsi tanjidor dan sejarah singkatnya yang menjadi bagian dari kebudayaan Betawi. (ERI)