Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Mengenal Jenis-jenis Tanah di Indonesia
7 Februari 2024 10:42 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Indonesia memiliki beragam jenis tanah yang bervariasi di seluruh wilayahnya, karena faktor geologi, iklim, dan vegetasi yang berbeda. Jenis-jenis tanah di Indonesia meliputi tanah latosol, tanah humus, tanah kapur, dan masih banyak lagi.
ADVERTISEMENT
Tanah terbentuk atas pelapukan batuan yang di dalamnya mengandung berbagai bahan organik dan anorganik. Oleh karenanya, tidak semua jenis tanah itu bisa disebut subur, sebab beda jenis, berbeda pula cirinya.
Jenis-jenis Tanah di Indonesia
Mengutip buku IPS Terpadu 2A untuk SMP dan MTs karya Y. Sri Pujiastuti, dkk (2007:39), tanah merupakan bagian paling atas dari lapisan permukaan bumi sebagai media tumbuhnya tanaman. Jenis-jenis tanah di Indonesia cukup beragam.
Pada dasarnya ada banyak jenis tanah yang ada di Indonesia, namun tidak semua termasuk tanah yang subur. Ada beberapa tanah yang banyak dijumpai. Berikut adalah beberapa jenis tanah di Indonesia yang sering dijumpai.
1. Tanah Podsolik Merah Kuning (TPK)
Tanah ini merupakan salah satu jenis tanah dominan di Indonesia, terutama di daerah pegunungan. Tanah ini memiliki warna merah kekuningan karena kandungan oksida besi dan alumunium tinggi.
ADVERTISEMENT
2. Tanah Latosol
Tanah latosol adalah jenis tanah yang cukup subur dan sering ditemui di daerah pegunungan dan perbukitan. Tanah ini memiliki warna merah kecoklatan hingga kuning kemerahan.
3. Tanah Andosol
Tanah andosol merupakan jenis tanah yang sering ditemui di daerah-daerah vulkanik, terutama di sepanjang cincin api Pasifik. Tanah ini cukup subur dan kaya akan unsur hara.
4. Tanah Regosol
Tanah regosol adalah jenis tanah yang terbentuk dari endapan hasil pelapukan batuan dan tanah gembur. Tanah ini sering ditemui di daerah dataran rendah.
5. Tanah Aluvial
Tanah aluvial disebut juga sebagai tanah kapur. Tanah aluvial terbentuk dari endapan sedimen sungai dan rawa. Tanah ini sering ditemui di daerah-daerah dataran rendah yang subur dan cocok untuk pertanian .
6. Tanah Gambut
Tanah gambut terbentuk dari endapan organik yang terakumulasi selama ribuan tahun di daerah rawa-rawa tropis. Tanah ini umumnya masam dan kurang subur, namun memiliki potensi untuk diolah menjadi lahan pertanian atau perkebunan.
ADVERTISEMENT
7. Tanah Organosol
Tanah organosol merupakan jenis tanah yang memiliki kandungan bahan organik yang tinggi. Tanah ini sering ditemui di daerah rawa-rawa tropis yang tergenang air.
8. Tanah Litosol
Tanah litosol terbentuk dari endapan batuan yang terdegradasi dan terbawa oleh angin atau air. Tanah ini sering ditemui di daerah-daerah dengan batuan keras yang tererosi.
9. Tanah Humus
Tanah humus umumnya berwarna hitam atau cokelat tua dan memiliki kandungan bahan organik yang tinggi. Tanah ini seringkali sangat subur karena kandungan humusnya yang memberikan nutrisi penting bagi tanaman.
10. Tanah Vertisol
Tanah vertisol adalah jenis tanah yang memiliki kemampuan mengembang dan menyusut dengan perubahan kandungan air yang tinggi. Tanah ini sering ditemui di daerah tropis dengan musim hujan yang ekstrem.
ADVERTISEMENT
Demikian jenis-jenis tanah di Indonesia yang banyak dijumpai. Setiap jenis tanah memiliki karakteristik dan sifat-sifat yang berbeda, sehingga mempengaruhi jenis pertanian atau kegiatan lain yang dapat dilakukan di wilayah tersebut. (BAI)
Live Update