Konten dari Pengguna

Mengenal Karakteristik Kemampuan Proses dan Keterampilan Kognitif Peserta Didik

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
28 Oktober 2024 16:25 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Karakteristik Kemampuan Proses dan Keterampilan Kognitif Peserta Didik . Foto hanya ilustrasi. Sumber foto: Unsplash/Greg
zoom-in-whitePerbesar
Karakteristik Kemampuan Proses dan Keterampilan Kognitif Peserta Didik . Foto hanya ilustrasi. Sumber foto: Unsplash/Greg
ADVERTISEMENT
Karakteristik kemampuan proses dan keterampilan kognitif peserta didik dalam memengaruhi bagaimana siswa dapat memahami materi. Selain itu kemampuan dan keterampilan ini memengaruhi pola pikir dan mencapai keberhasilan dalam pembelajaran.
ADVERTISEMENT
Setiap peserta didik memiliki kemampuan yang berbeda dalam memahami dan memproses informasi. Karakteristik kemampuan proses dan keterampilan kognitif peserta didik sangat penting dalam dunia pendidikan.

Karakteristik Kemampuan Proses dan Keterampilan Kognitif Peserta Didik

Karakteristik Kemampuan Proses dan Keterampilan Kognitif Peserta Didik . Foto hanya ilustrasi. Sumber foto: Unsplash/Jessica Lewis
Dikutip dari buku Mengenal Linguistik Kognitif, Dedi Sutedi (2016: 4), istilah kognisi dapat diartikan sebagai cara manusia berpikir. Karakteristik kemampuan proses dan keterampilan kognitif peserta didik memengaruhi banyak hal.
Mulai dari bagaimana seorang siswa dapat memahami materi, mengembangkan pola pikir, dan mencapai keberhasilan dalam pembelajaran. Karakteristik kemampuan proses dan keterampilan kognitif peserta didik berkaitan dengan kemampuan otak.
Tujuannya untuk menangkap, mengolah, dan menyimpan informasi. Termasuk cara siswa dalam mengaplikasikan informasi tersebut.
Berikut penjelasan dari karakteristik kemampuan proses dan juga keterampilan kognitif.
ADVERTISEMENT

1. Kemampuan Proses dalam Belajar

Kemampuan proses dalam pembelajaran merujuk pada kemampuan siswa untuk melakukan serangkaian langkah dalam memahami informasi. Misalnya dalam pengamatan, perbandingan, pengelompokan, serta penggunaan logika.
Kemampuan ini berkembang seiring usia dan pengalaman belajar. Sebagai contoh, siswa di usia dini cenderung menggunakan proses pembelajaran sederhana seperti mengamati dan mengidentifikasi bentuk dan warna.
Namun, ketika siswa semakin dewasa, kemampuan proses ini meningkat untuk membandingkan, mengelompokkan, menganalisis, dan menarik kesimpulan. Kemampuan proses dalam belajar membantu siswa untuk memahami langkah berpikir yang sistematis.
Sebagai contoh, dalam pelajaran sains, siswa tidak hanya diharapkan untuk menghafal konsep. Namun, juga mampu melakukan eksperimen dan menganalisis hasilnya.
Dalam matematika, s piswaerlu memahami langkah-langkah penyelesaian masalah, bukan sekadar jawaban akhir. Dengan mengembangkan kemampuan proses, siswa mampu menghadapi tantangan akademik yang lebih kompleks.
ADVERTISEMENT

2. Keterampilan Kognitif Peserta Didik

Keterampilan kognitif adalah kemampuan mental yang meliputi proses berpikir. Misalnya pemahaman, pengingat, analisis, dan pemecahan masalah.
Keterampilan ini menjadi dasar bagi perkembangan intelektual dan sangat berpengaruh pada kemampuan akademis seorang siswa. Keterampilan kognitif terbagi menjadi beberapa aspek, seperti kemampuan memori, perhatian, penalaran, dan pemecahan masalah.
Memori atau ingatan berperan penting dalam membantu siswa menyimpan dan mengingat informasi yang telah siswa pelajari sebelumnya. Kemampuan perhatian atau fokus memungkinkan siswa untuk menyaring informasi penting di tengah berbagai distraksi.
Penalaran atau berpikir logis membantu siswa memahami hubungan sebab-akibat dalam pembelajaran. Sementara keterampilan pemecahan masalah mendorong siswa untuk berpikir kritis dan mencari solusi yang tepat dalam situasi kompleks.

3. Penerapan Karakteristik Kognitif dan Proses dalam Pembelajaran

Guru berperan penting dalam mengenali karakteristik kognitif dan kemampuan proses siswa. Dengan pemahaman ini, guru dapat merancang metode pembelajaran yang sesuai dan mendukung setiap siswa.
ADVERTISEMENT
Misalnya, siswa dengan keterampilan kognitif tinggi dalam analisis mungkin lebih cocok dengan tugas pemecahan masalah. Sementara siswa dengan kemampuan memori baik dapat lebih mudah memahami materi secara teori.
Pengembangan kemampuan proses dan keterampilan kognitif siswa dapat dilakukan melalui metode belajar aktif. Misalnya diskusi kelompok, eksperimen, dan permainan edukatif.
Dengan pendekatan ini, siswa dapat mengasah keterampilannya dalam suasana yang lebih dinamis dan interaktif. Pemahaman mendalam ini membantu memastikan bahwa setiap siswa mendapatkan pengalaman belajar bermakna dan sesuai kebutuhan.
Karakteristik kemampuan proses dan keterampilan kognitif peserta didik dalam memengaruhi bagaimana siswa dapat memahami materi, mengembangkan pola pikir, dan mencapai keberhasilan dalam pembelajaran. (Msr)
ADVERTISEMENT