Konten dari Pengguna

Mengenal Mikroorganisme yang Digunakan dalam Proses Pembuatan Tape

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
14 Januari 2024 14:47 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi mikroorganisme yang digunakan dalam proses pembuatan tape. Sumber: Unsplash/Budi Puspa Wijaya
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mikroorganisme yang digunakan dalam proses pembuatan tape. Sumber: Unsplash/Budi Puspa Wijaya
ADVERTISEMENT
Tape merupakan salah satu makanan fermentasi khas Indonesia yang terbuat melalui bioteknologi konvensional. Mikroorgamisme yang digunakan dalam proses pembuatan tape juga digunakan dalam pembuatan roti, minuman beralkohol, dan lain-lain.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Buku Biology For Junior High School, Suyitno dkk, (2006: 138), bioteknologi konvensional sendiri adalah bioteknologi yang memanfaatkan mikroorganisme untuk menghasilkan produk barang dan jasa sesuai kebutuhan manusia dengan cara yang sederhana.

Mikroorganisme yang Digunakan dalam Proses Pembuatan Tape

Ilustrasi mikroorganisme yang digunakan dalam proses pembuatan tape. Sumber: Unsplash/Warren Umoh
Tape terbuat dari bahan beras ketan atau singkong. Mikroorganisme yang digunakan dalam proses pembuatan tape adalah Saccharomyces cerevisiae.
Ini merupakan mikroorganisme berupa jamur dengan sel tunggal atau uniseluler yang lebih dikenal dengan sebagai ragi.
Saccharomyces cerevisiae secara alami tumbuh pada buah-buahan, seperti kurma, anggur, beri, apel, persik, dan juga biji-bijian, misalnya gandum dan barley. Mikroorganisme ini juga telah digunakan sejak ribuan tahun lalu untuk membuat makanan, salah satunya roti.
Saccharomyces cerevisiae merupakan organisme kemoorfanotrof yang tidak membutuhkan sinar matahari unutk tumbuh dan menggunakan senyawa organik sebagai sumber energinya.
ADVERTISEMENT
Mikroorganismenya memakan enam karbon, seperti glukosa, fruktosa, dan gula 12 atom karbon seperti maltosa, dan sukrosa.
Saccharomyces cerevisiae bereproduksi dengan sangat cepat pada suhu sekitar 25 sampai dengan 27 derajat celcius di pH netral atau sedikit asam.

Cara Saccharomyces Cerevisiae Membuat Tape

Ilustrasi mikroorganisme yang digunakan dalam proses pembuatan tape. Sumber: Unsplash/Sangharsh Lohakare
Saccharomyces cerevisiae atau ragi membuat tape melalui fermentasi. Mikroorganisme ini melakukan fermentasi anaerobik yang tidak membutuhkan oksigen.
Itulah mengapa, proses fermentasi tape ditutupi dengan daun pisang dan dibungkus secara tertutup. Tujuannya supaya oksigen tidak dapat masuk dan proses fermentasi pun berjalan dengan sempurna.
Saccharomyces cerevisiae juga melakukan fermentasi dengan melepaskan karbon dioksida sampai mengubah gula enam karbon, yaitu glukosa dan fruktosa yang ada di dalam singkong menjadi etanol.
ADVERTISEMENT
Itu berarti fermentasi tape oleh Saccharomyces cerevisiae dengan mengubah karbohidrat di dalam singkong menjadi gula sederhana, karbon dioksida, dan juga alkohol dalam bentuk etanol. Fermentasi tadi menghasilkan tape yang bertekstur lunak, manis, dan juga menciptakan bau yang khas.
Jadi, mikroorganisme yang digunakan dalam proses pembuatan tape adalah Saccharomyces cerevisiae yang merupakan jamur bersel tunggal, dan lebih dikenal dengan sebutan ragi. Demikian pembahasan kali ini, semoga informasinya membantu. (ERI)