Mengenal Morfologi Jangkrik beserta Penjelasannya

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
Konten dari Pengguna
3 Mei 2024 16:51 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Mengenal Morfologi Jangkrik. Sumber: Unsplash/Wolfgang Hasselmann
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Mengenal Morfologi Jangkrik. Sumber: Unsplash/Wolfgang Hasselmann
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jangkrik adalah serangga nokturnal yang aktif pada malam hari dan sering dijumpai di berbagai habitat, mulai dari hutan hujan hingga daerah perkotaan. Meskipun kecil, namun morfologi jangkrik baik jangkrik dewasa maupun anak memiliki struktur yang sama.
ADVERTISEMENT
Jangkrik memiliki peran penting dalam ekosistem sebagai pemakan dan mangsa, jangkrik juga menjadi bagian penting dalam budaya banyak masyarakat di seluruh dunia. Bahkan beberapa orang memelihara jangkrik sebagai hewan peliharaan atau bahkan untuk tujuan kompetisi.

Mengenal Morfologi Jangkrik

Ilustrasi Mengenal Morfologi Jangkrik. Sumber: Pexels/Egor Kamalev
Persebaran jangkrik di dunia sudah mencapai 900 jenis dengan 123 jenis jangkrik yang tersebar di Indonesia. Pada dasarnya, morfologi jangkrik sama saja tiap jenisnya, namun, suara yang dihasilkan hewan ini dapat berbeda-beda.
Mengutip buku Milenial Beternak Jangkrik karya Hindun Syarifah (2021:3) morfologi tubuh jangkrik pada umumnya terdiri dari tiga bagian, yaitu, kepala, toraks dan abdomen. Berikut penjelasan mengenai morfologi atau bagian tubuh jangkrik.

1. Tubuh

Jangkrik memiliki tubuh yang terbagi menjadi tiga bagian utama: kepala, dada (toraks), dan perut (abdomen). Tubuhnya biasanya memiliki warna yang bervariasi, termasuk coklat, hijau, atau hitam, yang membantu dalam penyesuaian dengan lingkungan.
ADVERTISEMENT

2. Kepala

Kepala jangkrik biasanya dilengkapi dengan sepasang antena yang panjang dan tipis. Antena ini penting untuk merasakan sentuhan dan mengidentifikasi aroma. Kepala juga memiliki sepasang mata majemuk yang memungkinkan jangkrik untuk melihat di sekitarnya.

3. Thorax (Dada)

Dada jangkrik, atau toraks, adalah bagian di mana kaki dan sayapnya melekat. Biasanya terdapat tiga pasang kaki yang digunakan untuk bergerak dan meraba, serta dua pasang sayap. Sayap depan biasanya lebih kaku dan disebut elytra, sementara sayap belakang digunakan untuk terbang. Di dada juga terdapat organ untuk menghasilkan suara (stridulasi) pada jangkrik jantan.

4. Abdomen (Perut)

Abdomen jangkrik adalah bagian tubuh di belakang toraks. Di sini terdapat organ-organ pencernaan, reproduksi, dan sistem pernapasan. Pada beberapa spesies, abdomen jangkrik juga dilengkapi dengan alat penghasil suara (stridulasi) yang digunakan dalam komunikasi.
ADVERTISEMENT

5. Kaki

Jangkrik memiliki kaki yang panjang dan kuat, yang digunakan untuk melompat dan bergerak di atas permukaan. Setiap kaki memiliki paku-paku kecil yang membantu dalam menempel di permukaan yang beragam.

6. Alat Penghasil Suara

Jangkrik jantan memiliki alat penghasil suara yang disebut stridulasi. Ini terdiri dari piringan keras yang disebut file dan piringan bergerigi yang disebut scraper. Ketika digesekkan bersama-sama, alat ini menghasilkan suara yang khas yang digunakan dalam komunikasi dengan jangkrik lainnya.
Berbeda dengan hewan serangga umumnya, morfologi jangkrik cukup khas karena tubuhnya yang terbagi menjadi tiga bagian utama. secara umum, jangkrik memiliki struktur tubuh yang mirip dan beradaptasi dengan kehidupan mereka di lingkungan tempat tinggalnya. (BAI)
ADVERTISEMENT