Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Mengenal Pendekatan Konstruktivisme dalam Pembelajaran
17 Oktober 2024 17:52 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pendekatan konstruktivisme kerap dilakukan dalam pembelajaran . Pendekatan tersebut bersifat membangun pemahaman yang secara aktif dilakukan oleh siswa atau orang yang belajar itu sendiri lewat teori yang diperoleh dari pengalaman.
ADVERTISEMENT
Pembelajaran dari pengalaman menjadi komponen dari pendekatan tersebut. Dari pengalaman tersebut akan diperoleh pemahaman tertentu yang kemudian dijadikan pelajaran oleh diri sendiri dan orang lain.
Pengertian Pendekatan Konstruktivisme
Pendekatan konstruktivisme berasal dari kata konstruksi yang artinya membangun. Mengutip dari buku Teori Pembelajaran karya Yohana Febriana Tabun, dkk. (2022:95), konstruktivisme adalah teori yang mendefinisikan pengetahuan adalah sama dengan menciptakan makna dari pengalaman.
Konstruktivisme memungkinkan pembelajar untuk memprediksi dan mengontrol materi belajarnya demi mencapai tujuan, bukan untuk melakukan verifikasi atau membuktikan bahwa pengetahuan adalah sesuai dengan kenyataan.
Para penganut teori konstruktivisme berpandangan bahwa apa yang diketahui tentang dunia berasal dari interpretasi atau pengalaman sendiri. Individu tidak mentransfer pengetahuan dari dunia luar ke dalam memori.
ADVERTISEMENT
Individu membangun interpretasi pribadi tentang dunia berdasarkan pengalaman dan interaksi. Perspektif ini memandang pengetahuan sebagai produk realitas.
Pengalaman menjadi hal dasar yang dijadikan pondasi dalam pendekatan ini. Dari pengalaman orang lain maupun pengalaman diri sendiri, akan tercipta sebuah pelajaran yang berguna untuk kehidupan di masa depan.
Membangun pemahaman melalui pengalaman orang lain dalam pendekatan ini adalah hal yang menghemat waktu. Sebab, seseorang tidak perlu repot-repot mengalaminya sendiri untuk mendapatkan pelajarannya.
Contohnya saat seorang ahli kimia menemukan cara membuat sabun dari minyak. Pengalaman tersebut akhirnya membuahkan hasil berupa resep dan komposisi pembuatan sabun yang tepat untuk membersihkan kulit.
Dari pengalaman dan penemuan itu, kemudian orang lain menjadikannya sebagai pedoman untuk membuat formulasi sabun yang efektif mengangkat kotoran di kulit.
ADVERTISEMENT
Dalam pendekatan ini, belajar dipandang sebagai proses perkembangan. Dari hasil belajar tersebut akan terbentuk perkembangan mental. Interaksi dengan berbagai pengalaman juga meningkatkan pemahaman. Siswa menjadi pusat aktivitas pembelajaran dan pengetahuan.