Konten dari Pengguna

Mengenal Penyuntingan Kalimat dalam Bahasa Indonesia

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
10 Desember 2024 12:52 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Penyuntingan Kalimat. Sumber: Pexels/RonLach
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Penyuntingan Kalimat. Sumber: Pexels/RonLach
ADVERTISEMENT
Penyuntingan kalimat adalah langkah penting untuk menghasilkan tulisan yang efektif. Proses ini tidak hanya memperbaiki kesalahan ejaan dan tanda baca, tetapi juga memastikan penggunaan kata-kata yang tepat dan sesuai konteks.
ADVERTISEMENT
Kualitas tulisan dalam bahasa Indonesia dapat meningkat secara signifikan melalui penyuntingan. Oleh karena itu, penting bagi setiap orang untuk memahami cara menyunting tulisan, baik untuk keperluan pribadi maupun profesional.

Penyuntingan Kalimat dalam Bahasa Indonesia

Ilustrasi Penyuntingan Kalimat. Sumber: Pexels/RonLach
Menurut buku Penyuntingan Naskah karya Nadra Amalia, S.Pd., M.Pd. (2021:4), penyuntingan kalimat memiliki manfaat untuk menjembatani komunikasi penerbit, penulis, dan pembaca. Dengan penyuntingan yang baik, pesan bisa tersampaikan secara jelas dan efektif. Lalu, apa saja yang perlu disunting?

1. Ejaan

Kesalahan ejaan adalah salah satu permasalahan yang sering terjadi. Misalnya, dalam penggunaan huruf kapital, huruf miring, penulisan akronim, kata depan, kata serapan, dan lainnya.
Pada kalimat, “Kakak berdiri diantara Ayah dan Ibu”, kata “antara" seharusnya terpisah menjadi “di antara” karena menunjukkan tempat.
ADVERTISEMENT

2. Tanda Baca

Penggunaan tanda baca yang salah juga bisa menyebabkan kesalahpahaman. Tanda baca berfungsi memberikan arahan intonasi dan pemenggalan kalimat.
Contohnya, “Setelah makan adik, pergi bermain dengan temannya.” Penempatan tanda baca koma (,) seharusnya berada setelah kata “adik”.

3. Pemilihan Kata (Diksi)

Diksi yang tepat membantu pembaca untuk memahami maksud tulisan dengan mudah. Kata yang digunakan harus sesuai konteks dan aturan kebahasaan, seperti penggunaan kata baku dalam tulisan formal.
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata “praktek” yang benar adalah “praktik”.

4. Keefektifan Kalimat

Kalimat efektif bisa menyampaikan gagasan secara logis dan ringkas. Hindari penggunaan kata yang berlebihan atau tumpang tindih.
Contohnya, "Seluruh masyarakat sedang kerja bakti di lingkungan." Kata "seluruh” tidak diperlukan karena “masyarakat" telah mengandung arti jamak.
ADVERTISEMENT

5. Kepaduan Paragraf

Paragraf yang padu bebas dari kalimat tidak relevan. Kepaduan akan tercapai apabila semua kalimat dalam paragraf saling mendukung ide pokok. Hal ini penting agar pembaca bisa memahami isi tulisan dengan baik tanpa merasa kebingungan.
Penyuntingan kalimat adalah bagian tak terpisahkan dari proses penulisan. Dengan memperbaiki ejaan, tanda baca, dan memilih kata yang tepat, penulis dapat menghasilkan karya tulis yang jelas dan mudah dipahami oleh pembaca. Semakin sering berlatih, kemampuan penyuntingan akan semakin terasah, sehingga tulisan menjadi lebih berkualitas. (ALF)