Mengenal Perbedaan Infiltrasi dan Perkolasi

Ilustrasi Perbedaan Infiltrasi dan Perkolasi, foto:pexels

Peristiwa infiltrasi dan perkolasi merupakan peristiwa yang berkaitan dengan bidang dalam ilmu tanah. Kedua peristiwa tersebut mempunyai definisi yang berbeda. Lantas apa perbedaan infiltrasi dan perkolasi?

Secara umum dua peristiwa tersebut merupakan dua proses yang berbeda terkait pergerakan air ataupun kelembapan melalui tanah. Selain itu juga berkaitan dengan proses penyerapan air ketika sedang terjadi hujan.

Penjelasan Perbedaan Infiltrasi dan Perkolasi

Ilustrasi Perbedaan Infiltrasi dan Perkolasi, foto:pexels

Mengutip dari buku Pembangunan Infrastruktur di Indonesia, Margie, dkk (2019:40), perbedaan infiltrasi dan perkolasi secara definisi yaitu infiltrasi adalah peristiwa masuknya air hujan ke dalam tanah, baik tanah kering maupun tanah basah.

Masuknya air tersebut disebabkan oleh adanya gaya kapiler dan gaya gravitasi agar air dapat masuk ke tanah yang lebih dalam. Dengan kata lain infiltrasi adalah cara air bergerak ke dalam tanah melewati celah-celah pada permukaan tanah.

Sedangkan perkolasi adalah pengisian ruang pori tanah melalui proses terjadinya gerakan aliran air di dalam tanah. Masuknya air dalam ruang pori tersebut terjadi ketika lapisan permukaan tanah sudah dalam kondisi jenuh.

Selain perbedaan tersebut masih terdapat poin lainnya yang membedakan antara infiltrasi dan perkolasi. Poin tersebut dapat dibedakan berdasarkan faktor yang mempengaruhinya. Adapun penjelasannya sebagai berikut.

Faktor yang memengaruhi terjadinya infiltrasi di antaranya, yaitu

1. Presipitasi

Faktor pertama yang mempengaruhi terjadinya infiltrasi yaitu besar, tipe, dan durasi presipitasi. Presipitasi ialah mencairnya awan akibat suhu yang tinggi dan mengakibatkan hujan air atau hujan salju.

Pada saat hujan air akan cenderung lebih mempercepat laju infiltrasi. Semakin besar terjadinya presipitasi, maka akan semakin besar juga aliran air yang terjadi sampai tanah berada dalam kondisi kejenuhannya.

2. Kelembaban Tanah

Kelembapan tanah yang dapat berubah setiap saat akan berpengaruh terhadap laju infiltrasi. Semakin tinggi kadar air yang terkandung di dalam tanah, maka laju infiltrasi akan semakin kecil.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa apabila dalam satu jenis tanah terjadi infiltrasi, maka laju infiltrasinya semakin lama akan semakin kecil.

Sementara terjadinya perkolasi dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut ini.

1. Struktur Tanah

Faktor yang pertama yaitu struktur tanah, apabila pada tanah mempunyai struktur pasir dan remah, maka akan memiliki kemampuan mololoskan air cenderung besar dan kemampuan mengikis tanah cenderung rendah. Dari kondisi tersebut dapat mengakibatkan proses perkolasi lebih cepat dan mudah.

2. Daya Hantar Air

Daya hantar air keseluruhan dari daerah zona perakaran tanaman yaitu kemampuan untuk meloloskan air secara keseluruhan lapisan tanah. Daya hantar air secara keseluruhan yang berasal dari perakaran tanaman akan berpengaruh terhadap proses perkolasi.

Daya hantar tersebut merupakan kemampuan untuk dapat meloloskan air secara menyeluruh pada lapisan tanah. Apabila daya hantar airnya baik, maka proses perkolasi juga akan berlangsung secara cepat.

3. Sistem Perakaran

Sistem perakaran setiap tanaman memiliki hubungan erat dengan proses perkolasi. Semakin dalam perakaran tanaman, maka semakin besar juga perkolasinya.

Selain itu apabila perakaran-perakaran yang sudah busuk juga akan memperbesar perkolasi. Kondisi tersebut karena adanya berbagi jalur ataupun lubang dari sisa-sisa akar.

Baca Juga: Ciri-ciri Sungai Hujan beserta Pengertiannya

Secara umum perbedaan infiltrasi dan perkolasi yaitu terletak pada proses masuknya air ke dalam tanah. Di mana pada infiltrasi tahap awal masuknya air hujan ke permukaan tanah. Sementara perkolasi adalah masuknya air pada pori2 tanah yang lebih dalam. (PAM)