Konten dari Pengguna

Mengenal Peredaran Semu Tahunan Matahari Pengaruhnya terhadap Indonesia

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
22 Oktober 2024 14:48 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Peredaran Semu Tahunan Matahari Pengaruhnya terhadap Indonesia. Sumber: Pixabay/ andalusian
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Peredaran Semu Tahunan Matahari Pengaruhnya terhadap Indonesia. Sumber: Pixabay/ andalusian
ADVERTISEMENT
Peredaran semu tahunan matahari pengaruhnya terhadap Indonesia adalah menyebabkan terjadinya pergantian musim. Indonesia diketahui merupakan negara tropis yang hanya memiliki dua musim, yakni musim hujan dan musim kemarau.
ADVERTISEMENT
Pergantian musim tersebut merupakan salah satu akibat dari adanya peredaran semu tahunan matahari. Tidak hanya itu, peredaran semu matahari juga berpengaruh pada durasi antara siang dan malam serta pola angin yang terjadi di wilayah tersebut.

Peredaran Semu Tahunan Matahari Pengaruhnya terhadap Indonesia

Ilustrasi Peredaran Semu Tahunan Matahari Pengaruhnya terhadap Indonesia. Sumber: Pixabay/ Myriams-Fotos
Pengaruh peredaran semu tahunan matahari terhadap kondisi Indonesia cukup banyak yang menarik untuk dipelajari. Gerak semu matahari terjadi karena poros rotasi bumi membentuk sudut 23,5 derajat, sehingga matahari terlihat seolah bergeser dari utara ke selatan, atau sebaliknya.
Dikutip dari Buku Siswa Geografi SMA/MA Kelas 10, Dadang Tri Atmoko dan Rudarti (2021:158), gerak semu tahunan matahari membuat matahari seolah mengalami perubahan posisi, padahal kenyataannya matahari tidak bergerak atau berpindah. Perubahan seolah terjadi karena adanya revolusi bumi.
ADVERTISEMENT
Gerak semu tahunan matahari tidak hanya berpengaruh di wilayah Indonesia saja, melainkan seluruh dunia. Seluruh bagian di bumi akan terpengaruh akibat adanya gerak ini. Beberapa pengaruhnya adalah sebagai berikut.

1. Pergantian Musim

Peredaran semu tahunan matahari berpengaruh pada pergantian musim di seluruh dunia. Indonesia memiliki 2 musim karena secara geografis terletak di wilayah khatulistiwa dan beriklim tropis. Sedangkan beberapa negara subtropis umumnya memiliki 4 jumlah musim.
Indonesia memiliki musim hujan dan musim kemarau. Jika matahari berada di wilayah utara bumi, maka wilayah Indonesia bagian utara akan mengalami musim kemarau. Umumnya terjadi sekitar bulan Maret hingga September. Hal ini terjadi karena wilayah tersebut menerima lebih banyak radiasi matahari.
Sedangkan, jika matahari berada pada wilayah bumi bagian selatan, maka Indonesia akan mengalami musim hujan karena radiasi matahari yang sampai tidak sebanyak sebelumnya. Hal ini umum terjadi pada sekitar bulan Oktober dan Februari.
ADVERTISEMENT

2. Durasi Malam dan Siang

Indonesia memiliki durasi siang dan malam yang cenderung sama karena berada di wilayah khatulistiwa. Berbeda dengan negara yang terletak di daerah lintang tinggi, biasanya memiliki perbedaan durasi malam dan siang yang cukup ekstrem.
Di Indonesia sendiri, perbedaan waktu siang dan malam cenderung mirip, yakni sekitar 12 jam. Matahari terbit sekitar jam 5:30 dan terbenam pada jam 17:40. Sedangkan di negara dengan daerah lintang tinggi seperti Islandia adalah 8:40 dan terbenam pada jam 17:40.

3. Pola Angin

Pola angin juga dipengaruhi oleh peredaran semu tahunan matahari. Indonesia memiliki pola angin monsum. Angin monsum merupakan angin musiman yang berhembus mengikuti posisi matahari.
Dengan mengetahui peredaran semu tahunan matahari pengaruhnya terhadap Indonesia bisa membantu banyak orang untuk mempersiapkan perubahan musim dan cuaca. Terutama bagi petani atau pelayar yang sangat bergantung pada keadaan cuaca di Indonesia. (YAS)
ADVERTISEMENT